By Grace


Yeah, nyambung lagi lanjutan minggu kemarin yang temanya masih sama, yaitu grace.. kali ini dibawakan oleh PS. Jose Carol.. sebenarnya intinya simple banget.. berawal dari cerita Markus 5: 25-28 yang isinya:

5:25 Di antaranya ada pula seorang wanita yang telah dua belas tahun sakit pendarahan yang berhubungan dengan haidnya.
5:26 Semua kekayaannya sudah habis dipakai untuk membayar dokter-dokter, tetapi tidak ada yang dapat menyembuhkannya, malahan penyakitnya terus bertambah parah.
5:27 Wanita itu sudah mendengar banyak tentang Yesus. Maka di tengah-tengah orang banyak itu, ia mendekati Yesus dari belakang,
5:28 karena ia berpikir, "Asal saja saya menyentuh jubah-Nya, saya akan sembuh!"


Kebanyakan pada zaman sekarang ini saat seseorang di vonis dokter dengan penyakit yang sangat parah, maka mereka akan memutuskan untuk keluar dari rumah sakit dan lihat bagaimana nanti saja, karena mereka tidak mau harta mereka hanya dihabiskan untuk pengobatan dan belum dapat dipastikan apakah akan sembuh dari penyakitnya atau tidak, selain itu mereka tidak mau merepotkan keluarganya, istrinya atau suaminya dan sebagainya.

Dalam ayat ini dikatakan kalau "semua kekayaannya sudah habis, dan malahan penyakitnya terus bertambah parah". Nah, coba bayangkan keadaan wanita itu.. Ia sudah menghabiskan banyak sekali uang untuk mengobati penyakitnya sampai seluruh kekayaannya habis dan apa yang ia dapatkan? bukan kesembuhan, tetapi penyakitnya menjadi tambah parah.. Pasti kebanyakan dari kita kalau diperhadapkan dengan hal seperti itu akan berpasrah saja dan kehilangan pengharapan.. tetapi ada sesuatu yang berbeda dari wanita ini, wanita ini tidak putus asa. Dapat dilihat kalau wanita ini berpengharapan pada Yesus. Apa yang membangkitkan pengharapannya? padahal mungkin dimata kita, sudah tidak ada pengharapan lagi..

Ya, kasih karunialah yang membangkitkan pengharapan itu. Ia banyak mendengar tentang Yesus, dan imannya bangkit..

Ketahuilah satu hal, kalau iman adalah voucher untuk ditukarkan di masa depan..

Pada jaman itu, wanita yang sedang "haid" saja dianggap najis, apalagi wanita yang sudah pendarahan selama dua belas tahun, biasanya wanita itu akan dikucilkan dan tidak boleh keluar dari lingkungannya.. dan apa yang dilakukan wanita ini? wanita ini keluar dari lingkungannya.. bisa dibayangkan bagaimana kalau sampai ketahuan orang banyak? sudah pasti wanita ini akan dibunuh.. dan apa yang selanjutnya ia lakukan? ia menghampiri Yesus yang sedang diikuti oleh banyak orang, disini disebutkan "banyak" gak cuma satu, atau sepuluh.. Wah, menurut saya, butuh iman yang besar banget untuk melakukan hal senekat ini.. kemungkinan ketahuan sangat besar, apalagi akibatnya bisa sangat fatal jika ketahuan..

Tapi karena imannya itulah akhirnya kisah ini berakhir indah.. wanita ini sembuh dari pendarahaanya.. dan apa kata Yesus? Mat 5:34 ("Anak-Ku, karena engkau percaya kepada-Ku, engkau sembuh! Pergilah dengan selamat. Engkau sudah sehat sama sekali!")

We are saved by grace through faith.

Ada sebuah kisah, pada suatu hari ada seorang anak yang ingin pergi ke suatu tempat. Anak ini membawa backpacker yang cukup besar untuk ukuran seorang anak, namun anak ini sama sekali tidak memiliki uang sepeserpun, akhirnya ia berjalan kaki dan ada sebuah truk yang sedang melaju. Anak kecil ini menyetop truk ini dan berkata kepada pengemudinya, "pak, apakah saya boleh ikut dibelakang?", "naiklah nak" kata pengemudinya mengizinkan. Anak ini begitu senangnya, sepanjang perjalanan ia berdiri dan tetap menaruh backpackernya di punggungnya, sehingga membuat si pengemudi ini bingung..

"nak, letakkan saja backpackernya, duduklah dan nikmatilah pemandangan indah dikiri kananmu, pemandangannya sungguh indah bukan?"..

Anak itu tersenyum dan berkata "saya sudah diizinkan untuk naik truk ini saja sudah bersyukur banget pak, tak apalah, biar saya tetap menaruh backpacker ini dipunggung saya"

Jawab pengemudi itu, "mau kamu letakaan di truk ataupun kamu letakkan di punggung kamu, itu sama sekali tidak akan menambah atau mengurangi beban yang saya bawa dengan truk ini, nak.."

Seringkali kehidupan kita seperti ini, kita tidak mau meletakkan semua beban kita, padahal semua sudah Yesus tanggung di kayu salib, kita masih membawa beban itu kemanapun kita pergi.. Hei, ketahuilah bahwa kasih karunia totally dari Tuhan dan kita sama sekali tidak berkontribusi apapun..

Ada cerita lain lagi, di Mat 20:1-16 menurut saya kisah ini sangat menarik. Jadi pagi-pagi benar ada seorang tuan rumah yang hendak mencari pekerja-pekerja untuk bekerja diladang anggurnya, setelah tuan rumah ini sudah menemukan beberapa pekerja yang akan bekerja di ladangnya, ia sepakat akan memberikan upah sedinar dalam sehari. Kira-kira jam sembilan pagi ada seorang yang menggangur di pasar dan tuan rumah ini menawarkannya untuk bekerja diladangnya juga dan orang ini pun mau. Kira-kira jam dua belas siang dan jam tiga petang tuan rumah ini menemukan seseorang lagi dan orang ini dipekerjakan juga diladangnya, yang terakhir pada jam lima petang, ia mendapati seorang lagi yang menganggur.. singkat cerita pukul enam mereka selesai bekerja dan tuan rumah ini meminta mandurnya untuk memanaggil pengerja-pengerja itu dan dimulai dari yang bekerja jam 5 petang, tuan rumah ini menyerahkan satu dinar untuknya.. lalu datanglah mereka yang bekerja lebih lama dari pengerja tadi, mereka berharap mendapat lebih banyak, namun yang mereka dapatkan sama, yaitu satu dinar juga..

Lalu, bersungut-sungutlah mereka, dan mereka berkata kepada tuannya "Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari?

jawab tuannya "saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau, bukankah kita telah sepakat sedinar itu sehari? tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? atau irikah engkau karena aku ini murah hati?"

Wow.. disini saya tersadar.. itulah kasih karunia..., amazing.. bagi pekerja yang bekerja dari subuh, ini adalah sesuatu yang tidak adil, tetapi bagi orang yang bekerja dari jam lima, ini merupakan sesuatu yang luar biasa.. dan saya jamin, orang itu pasti kaget dan bener-bener merasakan kemurahan tuannya itu..

Ada satu kisah lagi, mengenai seorang anak desa yang ingin pergi ke kota dan bersekolah.. anak ini tidak memiliki uang sedikitpun, akhirnya kedua orang tuanya memutuskan untuk menjual kerbau satu-satunya untuk menyekolahkan anak ini dikota. Dijualah kerbau itu dan anak ini diminta pergi ke kota dan sekolah disana..

Saat ia sekolah, banyak sekali teman-temannya yang mengajaknya untuk having fun, clubbing, menghambur-hamburkan uang untuk sesuatu yang tidak berguna dan banyak lainnya.. dan setiap kali anak ini berkeinginan menerima ajakan teman-temannya, anak ini berpikir tentang kerbau yang dijual orang tuanya sehingga sang ayah harus menggantikan kerbau itu untuk membajak sawah dan tiap kali anak ini mengingat itu, ia mengurungkan niatnya..

Sadarkah kita? kalau yang kita terima lebih dari "kerbau"?, yang kita terima adalah "Darah Domba Allah".Apakah masih ada keinginan untuk mengecewakan Dia sang pemberi kasih karunia itu?

Ingatlah Gratitude in someone's life is proportional to his knowledge, understanding and experience of GRACE in his life.

Pada Ibr 12:15 dikatakan (jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.)

Kebanyakan dari kita berpahit hati, bukan karena kita tidak diberkati, namun karena kita iri melihat orang lain juga diberkati, karena itu sadarilah bahwa Tit 2:5 (Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang kita lakukan, tetapi karena rahmatNya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus.) Biarlah kasih karunia terus menghidupi kita.. 

God bless..

Share:

5 comments