Wrote by Narita Vania Constantia
Hei.. !!!
Saat ada yang bertanya padaku..
"Apa hadiah yang ingin sekali kamu miliki di hari natal ini?"
Jawabanku cuma satu..
DIRIMU!!
Aku menginginkanmu melebihi apapun..
Aku tidak peduli apa pendapat orang tentangmu..
Seberapa buruknya dirimu..
Seberapa banyaknya kekuranganmu..
Itu semua tidak akan pernah mengubah keputusanku!!
Mungkin mereka pikir aku gila!!
Dan ya, ku akui..
Aku sangat tergila-gila mencintaimu..
Jangan tanya alasannya..
Karena aku tidak pernah menemukan alasan apapun untuk mencintaimu.
Mereka bilang cinta sejati itu sudah punah..
Siapa bilang?
Masih ada aku di sini..
Aku adalah cinta sejati!!
Aku mengatakan ini bukan karena aku terlalu PD..
Dan bukan juga karena aku ingin menyombongkan diri..
Tapi aku ingin kamu tahu..
Bahwa aku sangat menantikanmu..
Setiap hari hanya kamu yang kupikirkan;
Dan tahukah kamu?
Dan tahukah kamu?
Segala yang kulakukan, hanya untukmu..
Aku lebih baik mati..
Daripada hidup tanpamu..
Aku harap kamu membaca suratku ini..
Mungkin ini terlihat sederhana..
Namun percayalah..
Surat ini tidak sesederhana cintaku..
Sampai kapanpun,
Kamu adalah hadiah natal terindahku..
Tertanda,
(yang sangat mengasihimu)
YESUS
PS:
Have a wonderful Christmas all!!
Thanks for blessing me in your own way..
Even a simple "hi", mean a lot to me. :)
Wrote by Narita Vania Constantia
Ketika sang waktu berjejak mengikuti irama..
Disanalah Engkau memandangku..
SenyumanMu..
Membuatku terpesona..
Aku memandangMu dalam diam..
MenantikanMu menyelesaikannya..
Setiap torehan..
Membuatku berarti..
Dan.. Sungguh..
Aku sangat menikmati masa itu..
"Selesai"..
"Itu kataMu dengan muka berseri..
Katanya aku beruntung..
Beruntung bisa menjadi milikMu..
Beruntung karena Engkau yang melukisku..
Dan.. Ya.. kuakui..
Aku memang sangat beruntung..
Karena..
Sampai kapanpun..
Aku selalu menjadi lukisan terindahMu..
PS: thanks Daddy for loving me like crazy!!!
Wrote by Narita Vania Constantia
When I lose my way,
And I forget my name
Remind me who I am
In the mirror all I see
Is who I don't wanna be
Remind me who I am
In the loneliest places
When I can't remember what grace is
Tell me, once again
Who I am to You, who I am to You
Tell me, lest I forget
Who I am to You, that I belong to You
To You
When my heart is like a stone
And I'm running far from home,
Remind me who I am.
When I can't receive your love
Afraid I'll never be enough,
Remind me who I am.
Ini adalah cuplikan lagu dari Jason Gray yang baru saja kudengar..
seperti yang lagu ini bilang, ada berapa banyak dari kita yang lupa akan diri kita sendiri?
Ya.. Kedengerannya seperti paradoks yang aneh..
tapi itu benar-benar terjadi!!
Seringkali kita lupa siapa diri kita sampai-sampai kita melakukan hal-hal yang sebenernya tidak perlu kita lakukan..
Ingat cerita anak bungsu yang minta warisan dan pergi meninggalkan ayahnya untuk berfoya-foya?? dan pada akhirnya uangnya habis sampai ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi (Luk 15:16).
Kalau kita baca terus, saat si bungsu kembali dan ayahnya mengadakan pesta untuk menyambut kedatangannya, si sulung marah kepada ayahnya karena mengganggap ayahnya tidak adil.. maka dari itu ayahnya berkata "Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.. (Luk 15:31)
Kata-kata itu sebenernya berlaku juga buat si bungsu. Dia gak perlu pergi dari rumah kalo sekedar mau "berpesta dan bersenang-senang".. Dia bisa menikmati itu semua dirumahnya.. Entah waktu itu apa yang ada didalam pikirannya sampai ia memutuskan pergi meninggalkan ayahnya untuk sekedar mencari kesenangan diluar sana; Tanpa ia sadar, kesenangan yang sesungguhnya ada di rumahnya sendiri..
Anak bungsu ini bener-bener lupa siapa dirinya.. Terlebih lagi lupa statusnya..!! Dia lupa kalau bapaknya memiliki segala yang dia inginkan dan dia tinggal menikmati semua itu tanpa harus berusaha mencarinya di luar..
Semuanya sudah disedikan jauh sebelum anak bungsu ini meminta warisan.. !!
Bagaimana dengan kita?
Saat masalah seakan datang tak henti-hentinya..
Saat sepertinya tidak ada yang peduli denganmu..
Saat orang lain mencoba untuk merendahkanmu..
Apa kamu ingat siapa dirimu?
Apa kamu berlari dan berusaha mencarinya di luar?
Atau kamu datang menghampiri sang Bapa karena kamu tahu siapa dirimu?
Kalau kamu lupa siapa dirimu, biar kuberi tahu..
Engkau adalah anak Raja diatas segala raja..
Engkau memiliki KUASA yang sama yang dimiliki sang RAJA, untuk itu nikmatilah apa yang telah Ia sediakan, katakanlah kepada masalahmu seberapa hebat Bapamu..
Dan..
Kamu tidak perlu mencari penerimaan dari luar karena statusmu adalah anak Raja..
***
Kalau saat ini kamu merasa seperti anak bungsu itu dan takut untuk kembali kepada Bapa.. Ingat ayat ini "Maka bangkitlah Ia dan pergi kepada bapanya. Ketika Ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia" (Luk 15:20)
Dia melihatmu dan menantikanmu kembali.. Sejauh apapun kamu berlari, dia menunggumu ditempat yang sama karena Dia terlalu mencintaimu..
So.. Don't be afraid to come back home, enjoy your status and be blessed..
seperti yang lagu ini bilang, ada berapa banyak dari kita yang lupa akan diri kita sendiri?
Ya.. Kedengerannya seperti paradoks yang aneh..
tapi itu benar-benar terjadi!!
Seringkali kita lupa siapa diri kita sampai-sampai kita melakukan hal-hal yang sebenernya tidak perlu kita lakukan..
Ingat cerita anak bungsu yang minta warisan dan pergi meninggalkan ayahnya untuk berfoya-foya?? dan pada akhirnya uangnya habis sampai ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi (Luk 15:16).
Kalau kita baca terus, saat si bungsu kembali dan ayahnya mengadakan pesta untuk menyambut kedatangannya, si sulung marah kepada ayahnya karena mengganggap ayahnya tidak adil.. maka dari itu ayahnya berkata "Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.. (Luk 15:31)
Kata-kata itu sebenernya berlaku juga buat si bungsu. Dia gak perlu pergi dari rumah kalo sekedar mau "berpesta dan bersenang-senang".. Dia bisa menikmati itu semua dirumahnya.. Entah waktu itu apa yang ada didalam pikirannya sampai ia memutuskan pergi meninggalkan ayahnya untuk sekedar mencari kesenangan diluar sana; Tanpa ia sadar, kesenangan yang sesungguhnya ada di rumahnya sendiri..
Anak bungsu ini bener-bener lupa siapa dirinya.. Terlebih lagi lupa statusnya..!! Dia lupa kalau bapaknya memiliki segala yang dia inginkan dan dia tinggal menikmati semua itu tanpa harus berusaha mencarinya di luar..
Semuanya sudah disedikan jauh sebelum anak bungsu ini meminta warisan.. !!
Bagaimana dengan kita?
Saat masalah seakan datang tak henti-hentinya..
Saat sepertinya tidak ada yang peduli denganmu..
Saat orang lain mencoba untuk merendahkanmu..
Apa kamu ingat siapa dirimu?
Apa kamu berlari dan berusaha mencarinya di luar?
Atau kamu datang menghampiri sang Bapa karena kamu tahu siapa dirimu?
Kalau kamu lupa siapa dirimu, biar kuberi tahu..
Engkau adalah anak Raja diatas segala raja..
Engkau memiliki KUASA yang sama yang dimiliki sang RAJA, untuk itu nikmatilah apa yang telah Ia sediakan, katakanlah kepada masalahmu seberapa hebat Bapamu..
Dan..
Kamu tidak perlu mencari penerimaan dari luar karena statusmu adalah anak Raja..
Seorang anak Raja tidak perlu berkeliling ke negrinya dan make sure ke semua orang kalau dia anak raja karena pengakuan datang dari Ayahnya sendiri.
***
Kalau saat ini kamu merasa seperti anak bungsu itu dan takut untuk kembali kepada Bapa.. Ingat ayat ini "Maka bangkitlah Ia dan pergi kepada bapanya. Ketika Ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia" (Luk 15:20)
Dia melihatmu dan menantikanmu kembali.. Sejauh apapun kamu berlari, dia menunggumu ditempat yang sama karena Dia terlalu mencintaimu..
So.. Don't be afraid to come back home, enjoy your status and be blessed..
Wrote by Narita Vania Constantia
Sebenarnya aku mau nulis ini sewaktu moment "Indonesian Idol" lagi heboh-hebohnya, tapi berhubung saat itu aku baru pindahan rumah dan belum ada jaringan internet, akhirnya dipending sampai sekarang.. so here we go!!
Bulan-bulan kemarin seperti yang kita tahu, Indonesian Idol kembali mencari penyanyi-penyanyi yang bukan saja berbakat, tetapi juga berkarakter dan memiliki "chemistry". Chemistry menjadi salah satu bagian penting karena kita sebagai penonton pasti sering menerka-nerka atau mempunyai insting juga..
"Kalau si A tuh auranya kurang menonjol sedangkan si B tuh beda bangeth, baru keluar panggung aja udah berasa dia adalah seorang bintang"..
Dan... Indonesian Idol ini membuatku berpikir. Gimana kalau ada ajang "JESUS IDOL" atau "IDOLANYA TUHAN".. siapa yang bakal Dia pilih menjadi anak kesayangannya?
Coba bayangkan kalau kita menjadi salah satu pesertanya.. dan kita tidak menonjol dibandingkan peserta yang lain.. sampai keputusan diambil, akhirnya kita tereliminasi.. tapi tunggu dulu.. juri masih punya HAK VETO untuk menggunakannya kapanpun mereka mau.
Para juri bilang:
"setiap kami mempunyai favoritnya masing-masing dan kamu bukan favorit salah satu dari kami, jadi kami tidak bisa menggunakannya"..
Apa yang ada dipikiran kalian saat juri berbicara seperti itu? sedih? kecewa? down?
Karena ya, memang banyak dari kita merasa kalau kita ini gak ada apa-apanya. Kita kurang berharga, kita kurang istimewa, kita kurang segalanya dibanding orang lain..
Namun, tiba-tiba ada satu juri berkata dengan yakin dan penuh percaya diri..
"Kamu favorit saya!! Kamu sudah menjadi favorit saya sebelum kamu memberikan pertunjukan apapun didepan saya"..
Wow.. bisa dibayangkan.. ibaratnya kita baru masuk ruang juri, kita belum nyanyi, belum menunjukan ke mereka suara kita seperti apa.. dan juri sudah memfavoritkan kita?
Dan apapun yang terjadi, dia adalah satu-satunya juri yang mati-matian memperjuangkan kita sampai tahap final!!
***
Teman, kita ini favoritnya Tuhan lagi. Terlepas dari apa yang sudah kita lakukan atau belum kita lakukan. Kita menjadi favoritnya jauh sebelum kita melakukan apapun. Dia sudah memfavoritkan kita 2000 tahun yang lalu.
Apa kamu ingat saat itu? Saat sepertinya tidak ada yang harus dipertahankan? Saat sudah sewajarnya kita semua dieliminasi?
Dan apa yang Dia lakukan?
Dia menggunakan satu-satunya HAK VETO yang Dia miliki, yaitu Anaknya yang Tunggal.. untuk apa? untuk memfavoritkan kita. Kita yang gak pantas untuk difavoritkan.
How awesome God is!!
Saat rasa ketidakberhargaan itu muncul, penolakan dunia menyakitkanmu, pandanglah SALIB. Itu adalah bukti nyata yang tak terbantahkan.. :)
Be blessed!
Wrote by Narita Vania Constantia
Aku tahu kalau itu pagi karena aku mendengar kawanan burung yang sedang berdendang dan paduan suara kecil dari sekumpulan serangga. Aku bisa mendengar semua itu.. tapi tetap saja aku tidak dapat melihat mereka.
Gema langkah sepatuku memenuhi lorong itu. Setiap kali aku melangkah, rasanya lorong itu akan semakin panjang dan seakan aku tidak akan pernah sampai pada tujuanku. Sesekali aku berlari kecil, berharap sebentar lagi akan tiba.. nyatanya lorong itu terus memanjang dan memanjang..
Tunggu dulu.. aku mendengar suara. Irama suara yang riang berasal dari belakangku. Kuberanikan diri untuk menoleh, meski rasa takut membuat sekujur tubuhku kaku. Disana aku melihat "petugas kebersihan". Aku menyimpulkannya petugas kebersihan karena ia memakai seragam dan membawa sapu serta alat-alat kebersihan lainnya. Ia menyapu setiap langkah-langkah yang aku lewati dan aku menyadari bahwa setiap aku melangkah, aku meninggalkan jejak. Jejak yang berasal dari sepatuku!!
Sewaktu aku menunduk dan ingin melihat seberapa kotornya sepatuku, aku baru menyadari kalau dikantong bajuku ada secarik kertas dan lucunya aku tidak melihatnya sedari tadi. Secara perlahan aku membukanya, disana tertulis "kapan saja kamu membutuhkanku, panggil saja aku" salam, "PETUGAS KEBERSIHAN"..
Aku menoleh lagi dan petugas kebersihan itu menghilang.. hmmmm,,
membutuhkan?
Pikirku, dia hanya seorang petugas kebersihan, untuk apa aku memanggil dia? apa yang bisa dia lakukan? selain membersihan jejakku tadi?
Aku tidak butuh seorang yang membersihkan jejak! aku butuh seorang yang memberi tahu dimana aku berada sekarang..
Aku berlari lagi dan terus berlari.. tetap saja yang kulihat hanya lorong dan lorong. Aku lelah.. Aku ingin keluar dari sini. Kenapa tempat ini sunyi sekali?
Entah sudah berapa jauh aku melangkah.. tapi tetap saja aku tidak melihat apapun selain pintu dan kegelapan ini. sesekali aku terduduk, nafasku hampir habis. Seketika itu juga "petugas kebersihan" itu terdengar lagi.. dan kali ini ia sangat berisik.. sewaktu aku menoleh, aku melihatnya membawa satu keranjang penuh kunci dan itu terus saja bergemerincing.
KUNCI?? tunggu dulu? PINTU dan KUNCI?
Apa dia tahu dimana aku berada sekarang? Aku memberanikan diri untuk memanggilnya.. meski yang terucap hanya kata terbata perpaduan rasa haus dan nafasku yang terengah-engah. Suaraku habis. Aku sangat lelah..
"Pak.." kataku..
"yaa.." ia tersenyum padaku..
"apakah bapak tahu aku ada dimana"?
"tentu saja aku tahu".. katanya dengan sangat meyakinkan.
"kalau begitu dimana aku sekarang, kapan aku sampai?"
"sampai? sampai kemana?"
"sampai ketujuanku.." kataku dengan mantap..
"kamu dari tadi sudah sampai ditujuan" katanya dengan wajah kebingungan
"su.. su.. sudah sampai ditujuan?" kataku tergagap
"ia.. sudah sampai.."
"mengapa gelap sekali tempat ini? tujuanku bukan disini.." kataku dengan nada keraguan..
"kamu tidak pernah membuka pintu yang kamu lewati".. katanya dengan santai..
"membuka pintu? tapi kan pintu-pintu itu terkunci"..
"terkunci? siapa bilang pintu itu terkunci.. aku dari tadi disini dan memastikan kalau semua pintu itu tidak ada yang terkunci.. hanya tertutup.."
"Sometimes in life, we feel that all doors are CLOSED! when that happens, remember these words that "ALL DOORS ARE CLOSED" not "LOCKED".. -Anon
Seringkali dalam kehidupan, kita melewati banyak sekali kesempatan-kesempatan kecil yang sebenarnya sangat berarti.. Entah kesempatan untuk melakukan kebaikan, kesempatan untuk tersenyum dengan orang disekitarmu.. atau kesempatan untuk menghargai waktu yang ada bersama orang-orang yang kita kasihi.
Kalau aku tilik lagi kehidupan dan mencari esensinya, justru aku menemukannya ditempat yang tak terduga. Orang dikenang dari apa yang bisa mereka beri.. bukan dikenal dari seberapa banyak yang ia miliki sepanjang ia hidup.. dan itu yang kebanyakan dari kita lakukan bukan? Seringkali kita mengumpulkan apapun yang bisa kita kumpulkan, membeli apapun yang bisa kita beli untuk membuat orang lain terkesan and that's it.
Kehidupan lebih dari itu. Kehidupan yang tidak ternilai justru ditemukan disekelilingmu. Bukalah pintunya dan nikmati perjalananmu bersama orang-orang yang bisa kamu bantu. Saat kita membantu mereka, kita akan menyadari bahwa merekalah yang membantu kita juga untuk sampai ke tujuan kita.
Diakhir hidupmu aku hanya ingin kamu menjadi kaya.. kaya akan kebaikan.. dan itu semua karena Dia yang menjadikan kita kaya terlebih dahulu.
-Salam-
PETUGAS KEBERSIHAN, sang waktu.
Wrote by Narita Vania Constantia
Lihatlah percikkan kuning dan jingga yang memancar dengan hangat setiap pagi..
Dan.. Dia tidak pernah absen.
Tataplah goresan biru dengan perpaduan kapas-kapas diudara..
Dan.. Dia tidak pernah absen.
Ciumlah aroma bunga, mereka semua memiliki seninya sendiri..
Dan.. Dia tidak pernah absen.
Nikmatilah kibasan angin diwajahmu..
Hujan yang berdendang saat malam..
Sinar rembulan yang masuk dalam kamarmu..
Bintang yang dapat kau tunjuk..
Dan.. Dia tidak pernah absen.
Rasakanlah apa yang kau makan..
Apa yang kau minum..
Apa yang kau pakai..
Itu semua karena Dia tidak pernah absen.
Lihatlah orang-orang disekelilingmu..
Keluargamu.. Temanmu.. Pasanganmu..
yang awalnya terlihat biasa..
Mereka ada..
Membantumu..
Mengisi hari-harimu..
karena.. Dia tidak pernah absen.
Tempat kau tinggal sekarang..
Kehidupanmu hingga saat ini..
Sampai kau bisa membaca tulisan ini..
Hei, Dia tidak pernah absen.
dan pada intiNya..
Dia rela mati di Kayu Salib..
karena..
DIA TIDAK PERNAH ABSEN untuk MENCINTAIMU!
Salib adalah bukti komitmen Dia untuk mencintai kita tanpa syarat.
Selamat menyambut Paskah and be blessed!
Wrote by Narita Vania Constantia
Familiaritas atau familiarity adalah the state of being familiar; intimate and frequent converse, or association; unconstrained intercourse; intimacy; as, to live in remarkable familiarity.
Nah, kalo familiaritas dikaitkan dalam suatu hubungan, seperti apa hasilnya?
Seringkali rasa familiaritas membuat kita kurang atau tidak mensyukuri akan siapa yang kita miliki.
Pernah gak, suatu ketika kita kagum sama satu orang dan pengen banget kenal sama dia.. Sampai usaha segencar-gencarnya untuk bisa kenal dan deket..
At the end, kita berhasil kenal.. Saat itu perasaannya seneng banget dan bangga!
Seringkali rasa familiaritas membuat kita kurang atau tidak mensyukuri akan siapa yang kita miliki.
Pernah gak, suatu ketika kita kagum sama satu orang dan pengen banget kenal sama dia.. Sampai usaha segencar-gencarnya untuk bisa kenal dan deket..
At the end, kita berhasil kenal.. Saat itu perasaannya seneng banget dan bangga!
Yeah.. Bangga!
Pasti kita bangga saat orang lain sulit banget mau kenalan sama dia sedangkan kita udah deket sama dia. Kemana-mana kita pengen bilang "gue kenal dia, gue tahu siapa dia"..
Sampai suatu ketika, kita udah tau deh semua luar dalem tentang orang tersebut.. Dan kita jadi merasa, "ternyata dia gak jauh beda dari gue ya, sama-sama manusia.. Gak istimewa-istimewa amat lah.. Gitu-gitu doank"..
Dan di lain waktu kalo orang lain bilang gini, "Wah, kamu bisa kenal sama dia? Padahal orang lain susah lho mau kenal sama dia".. Dan kita bilang "biasa aja lagi.."
Dan akhirnya yang ada, rasa hormat kita berkurang..
Dan ini juga terjadi dengan Yesus..
Dari cerita ini, kita bisa melihat kalau Yesus tidak dianggap di kota kelahirannya.. Mereka berpikir,
"gue tau masa kecil Dia.. Orang lagi kecil tetanggaan kok.."
"gue tau bapaknya tuh cuma tukang kayu"..
"gue tau saudara-saudaranya (bahkan, sampai disebutin nama-namanya).."
Rasa hormat itu udah gak ada.. Dan karena mereka gak menghargai Yesus, maka mereka kehilangan kesempatan-kesempatan besar. Yesus tidak bisa membuat banyak mujizat dikota kelahirannya karena satu hal.. Hilangnya rasa HORMAT!
Untuk itu, coba ingat-ingat.. Kepada siapa rasa hormat kita itu hilang atau mulai berkurang cuma gara-gara kita udah kenal lama sama mereka..
Orangtua kita mungkin, saudara kita, orang disekitar kita, teman-teman kita, bahkan mungkin dengan Tuhan sendiri..
Pasti kita bangga saat orang lain sulit banget mau kenalan sama dia sedangkan kita udah deket sama dia. Kemana-mana kita pengen bilang "gue kenal dia, gue tahu siapa dia"..
Sampai suatu ketika, kita udah tau deh semua luar dalem tentang orang tersebut.. Dan kita jadi merasa, "ternyata dia gak jauh beda dari gue ya, sama-sama manusia.. Gak istimewa-istimewa amat lah.. Gitu-gitu doank"..
Dan di lain waktu kalo orang lain bilang gini, "Wah, kamu bisa kenal sama dia? Padahal orang lain susah lho mau kenal sama dia".. Dan kita bilang "biasa aja lagi.."
Dan akhirnya yang ada, rasa hormat kita berkurang..
Saat kita menjadikan familiaritas sebagai standard untuk menghormati orang-orang yang kita kenal, maka seringkali familiaritas mengurangi rasa hormatmu..
Dan ini juga terjadi dengan Yesus..
Matius 13:54 Setibanya di tempat asal-Nya (catatan : Nazaret), Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: "Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu?
Matius 13:55 Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?
Matius 13:56 Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?"
Matius 13:57 Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya."
Matius 13:58 Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.
Dari cerita ini, kita bisa melihat kalau Yesus tidak dianggap di kota kelahirannya.. Mereka berpikir,
"gue tau masa kecil Dia.. Orang lagi kecil tetanggaan kok.."
"gue tau bapaknya tuh cuma tukang kayu"..
"gue tau saudara-saudaranya (bahkan, sampai disebutin nama-namanya).."
Rasa hormat itu udah gak ada.. Dan karena mereka gak menghargai Yesus, maka mereka kehilangan kesempatan-kesempatan besar. Yesus tidak bisa membuat banyak mujizat dikota kelahirannya karena satu hal.. Hilangnya rasa HORMAT!
Untuk itu, coba ingat-ingat.. Kepada siapa rasa hormat kita itu hilang atau mulai berkurang cuma gara-gara kita udah kenal lama sama mereka..
Orangtua kita mungkin, saudara kita, orang disekitar kita, teman-teman kita, bahkan mungkin dengan Tuhan sendiri..
It's easy to honor those you don't know well. It's how you treat those you know the best that reflects who you are. ~Phil Drysdale
Yeah, siapa dirimu sesungguhnya akan terlihat saat kita menghormati orang yang kita kenal dekat, bukan dengan orang yang tidak kita kenal..
Be blessed!
Be blessed!
Wrote by Narita Vania Constantia
Kalian gak harus ngemis-ngemis untuk makan..
Kalian gak harus jualan koran ditengah hujan deras (it's true)..
Selasa pagi kemarin aku lagi pergi, sekitar jam stengah 7 pagi dan biasanya ada seorang bapak yang jualan koran.. Dalam hati aku udah yakin banget, gak bakal mungkin deh tuh bapak jualan, secara ujannya deras banget, sampe kalo kita mandang ke jalan, itu burem banget jalanan..
Dannn ternyataa.. Dia ada! Dipinggir sebelom jalur busway.. Berdiri dengan topinya yang selalu dia pakai dan setumpuk koran yang dia bungkus dengan kantong plastik.. Tak lupa senyum yang tak pernah absen dari penglihatanku..
Itu membuat aku mikir.. Seperti itukah imanku? Iman yang, walau "hujan deras" tetap percaya kalo pasti masih ada pembeli?
***
Waktu itu Ps. Jeffrey pernah sharing yang diambil dari kisah Yairus. Pernah baca? Yang anak perempuannya umur 12 tahun hampir mati dan Yairus menghampiri Yesus untuk menyembuhkan anaknya..
Dan ditengah perjalanan ada seorang perempuan yang sudah 12 tahun pendarahan. Ia menjamah jumbai jubahNya dan seketika itu sembuh.. Percakapanpun dimulai ketika Yesus bertanya "Siapakah yang menjamah Aku?".. Singkat cerita wanita itu ngaku dan cerita tentang apa yang dialaminya..
Guess what? Kita seakan lupa akan Yairus, karena kita terfokus dengan wanita ini. Pernah bayangkan, bagaimana perasaan Yairus? Saat ia melihat wanita didepan matanya sembuh dan Yesus bukannya cepet-cepet ke rumahnya, tetapi Yesus masih sempet mendengarkan wanita itu cerita..
Saat Yesus masih berbicara dengan wanita itu, seorang dari keluarga Yairus datang dan bilang seperti ini.. "anakmu sudah mati, jangan lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru!" (Luk 8:49)
Kalian bisa bayangin, Yairus down'nya kyk apa? Baru aja ia lihat mujizat didepan matanya, tapi anaknya malah mati diwaktu yang bersamaan..
Dan saat itu Yesus langsung ambil alih. Yesus bilang "Jangan takut, percaya saja, anakmu akan selamat." (Luk 8:50)
Tahukah, mengapa Yesus bilang seperti itu? Karena satu-satunya pegangan yang bisa membuat anak Yairus itu sembuh adalah iman Yairus sendiri.. Dan Yesus gak mau, karena perkataan seorang dari keluarga Yairus, itu mematikan imannya..
***
Bagaimana dengan kita? Mungkin dunia diluar sana dan bahkan orang terdekat kita berusaha mempengaruhi kita dengan melemahkan iman kita.. dan seringkali kita lebih mendengarkan mereka daripada percaya akan janji Tuhan dalam hidup kita.
Atau mungkin juga, kita sudah banyak sekali melihat mujizat diluar sana, didepan mata kita sendiri, tapi kita merasa, koq mujizat seperti gak pernah datang dalam hidup kita..
Saat iman kita nampaknya pudar, percayalah satu hal, bahwa sebenarnya apa yang kita percayai semuanya sudah selesai di kayu salib.
Dannn ternyataa.. Dia ada! Dipinggir sebelom jalur busway.. Berdiri dengan topinya yang selalu dia pakai dan setumpuk koran yang dia bungkus dengan kantong plastik.. Tak lupa senyum yang tak pernah absen dari penglihatanku..
Itu membuat aku mikir.. Seperti itukah imanku? Iman yang, walau "hujan deras" tetap percaya kalo pasti masih ada pembeli?
Satu-satunya hal yang Tuhan minta dari kita adalah iman kita. Gak ada yang bisa Dia lakukan saat iman kita mati.
***
Waktu itu Ps. Jeffrey pernah sharing yang diambil dari kisah Yairus. Pernah baca? Yang anak perempuannya umur 12 tahun hampir mati dan Yairus menghampiri Yesus untuk menyembuhkan anaknya..
Dan ditengah perjalanan ada seorang perempuan yang sudah 12 tahun pendarahan. Ia menjamah jumbai jubahNya dan seketika itu sembuh.. Percakapanpun dimulai ketika Yesus bertanya "Siapakah yang menjamah Aku?".. Singkat cerita wanita itu ngaku dan cerita tentang apa yang dialaminya..
Guess what? Kita seakan lupa akan Yairus, karena kita terfokus dengan wanita ini. Pernah bayangkan, bagaimana perasaan Yairus? Saat ia melihat wanita didepan matanya sembuh dan Yesus bukannya cepet-cepet ke rumahnya, tetapi Yesus masih sempet mendengarkan wanita itu cerita..
Saat Yesus masih berbicara dengan wanita itu, seorang dari keluarga Yairus datang dan bilang seperti ini.. "anakmu sudah mati, jangan lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru!" (Luk 8:49)
Kalian bisa bayangin, Yairus down'nya kyk apa? Baru aja ia lihat mujizat didepan matanya, tapi anaknya malah mati diwaktu yang bersamaan..
Dan saat itu Yesus langsung ambil alih. Yesus bilang "Jangan takut, percaya saja, anakmu akan selamat." (Luk 8:50)
Tahukah, mengapa Yesus bilang seperti itu? Karena satu-satunya pegangan yang bisa membuat anak Yairus itu sembuh adalah iman Yairus sendiri.. Dan Yesus gak mau, karena perkataan seorang dari keluarga Yairus, itu mematikan imannya..
***
Bagaimana dengan kita? Mungkin dunia diluar sana dan bahkan orang terdekat kita berusaha mempengaruhi kita dengan melemahkan iman kita.. dan seringkali kita lebih mendengarkan mereka daripada percaya akan janji Tuhan dalam hidup kita.
Atau mungkin juga, kita sudah banyak sekali melihat mujizat diluar sana, didepan mata kita sendiri, tapi kita merasa, koq mujizat seperti gak pernah datang dalam hidup kita..
Saat iman kita nampaknya pudar, percayalah satu hal, bahwa sebenarnya apa yang kita percayai semuanya sudah selesai di kayu salib.
"sudah selesai" dalam bahasa Yunani adalah τελέω yang dibaca sebagai teleō, artinya: to end, that is, complete, execute, conclude, discharge (a debt): - accomplish, make an end, expire, fill up, finish, go over, pay, perform.
Jadi apa yang kita percayai itu bukanlah sesuatu yang mustahil, tetapi sesuatu yang "sudah selesai".. dan "sudah selesai" artinya kita percaya kalau kita sudah menerimanya; untuk itu, marilah kita sama-sama melangkah dalam "iman yang telah selesai"
Be blessed!
Be blessed!
Wrote by Narita Vania Constantia
Sadarkah kita kalo salah satu hal terpenting yang membuat manusia mampu bertahan hidup adalah harapan?
Ada berapa banyak orang yang bunuh diri, depresi, kehilangan sukacitanya, berubah menjadi orang yang sebenarnya tidak diinginkannya dan mungkin ada yang bilang..
"Dulu saya sebenarnya gak seperti ini, tetapi karena ................ saya jadi berubah seperti sekarang ini".
Dan kalo ditarik garis lurus, yang menjadi akar dari semua itu adalah hilangnya harapan. Harapan yang selama ini menjadi pegangan kita, harapan yang membuat kita terus bersemangat, seakan diambil dari diri kita.
Tapi ketahuilah dan genggamlah ini, meskipun mungkin saat ini kamu merasa menyerah terhadap dirimu sendiri, keadaanmu, situasimu.. "Tuhan tidak pernah menyerah terhadapmu.."
Ibarat kita misalnya lagi di dalam "labirin".. Seringkali kita melihat diri kita dari sudut pandang kita.. dan kita bisa melihat dengan jelas apa yang ada didepan mata kita itu tembok dan seakan-akan kita uda muter kemanapun gak ketemu jalannya..
Tapi sadarkah kalau sudut pandang Tuhan itu tidak sama dengan kita. Ia melihat dari atas.. dan apa yang Ia lihat? ia melihat garis finishnya.. ia melihat "the whole picture"..
Saat kamu kehilangan harapan, Ia sedang berharap banyak padamu.. Ia ingin kamu memanggilNya dan mengajakNya untuk berjalan bersamamu.. Menuntunmu sampai kamu tiba digaris finish dan merayakan keberhasilanmu denganNya..
Ia rindu mendengar suaramu..
Ia rindu mendengar sukacitamu..
Ia rundu mendengar ceritamu.. (meskipun cerita yang menurutmu mungkin tidak penting, tapi bagiNya tidak ada satu hal pun yang tidak penting..)
Ia rindu tertawa bersamamu..
Kapan terakhir kali kita melibatkan diriNya dalam kehidupan kita?
Kapan terakhir kali kita berbincang denganNya?
Kita juga bisa belajar dari Abraham..
Roma 4:18 Abraham terus saja berharap dan percaya meskipun tidak ada harapan lagi. Karena itu ia menjadi bapak banyak bangsa.
Roma 4:20-21 Ia tetap percaya dan tidak ragu-ragu akan janji Allah. Malah imannya menjadikan dia bertambah kuat, sehingga ia memuji-muji Allah. Ia percaya sekali bahwa Allah dapat melakukan apa yang sudah dijanjikan-Nya.
dan kita pasti sudah tahu akhirnya.. apa yang menjadi harapan Abraham semua menjadi kenyataan..!! Ia menjadi orang yang sangat kaya dalam segala aspek kehidupannya, ia memiliki umur yang panjang dan bahkan ia disebut "sahabat Allah" (Yak 2:23)
Percayalah, berkat yang sama yang dimiliki oleh Abraham akan menjadi milikmu juga sehingga kamu bisa menjadi berkat untuk orang lain..
Saat pengharapan itu hilang, mintalah kepada Dia, "Sang" sumber pengharapan; Ingat, sesuatu yang disebut "sumber" tidak akan pernah habis!
Dan saat kita mendekat kepada "Sang" sumber, yang ada kita akan menjadi berlimpah-limpah dalam pengharapan (Roma15:13) dan kemanapun kita pergi, pengharapan yang datangnya dari Tuhan akan mengalir keluar sehingga kita menjadi orang yang mengimpartasikan pengharapan Tuhan..
Be blessed!
Wrote by Narita Vania Constantia
Dear, my valentine..
Kutulis surat ini untukmu..
Ya, untukmu..
Aku mencintaimu.. TITIK
Tak ada koma, tak ada kutip..
Hanya itu yang ingin Aku sampaikan.
Bukan karena apa yang kamu lakukan..
Bukan karena apa yang tidak kamu lakukan..
Bukan karena seberapa sering kamu mengingatKu..
Bukan karena seberapa lama kamu berbicara padaKu.
dan..
Bukan juga tentang seberapa besar kamu mencintaiKu.
Aku mencintaimu.. TITIK
Tanpa basa basi..
Tanpa "karena.."
Tanpa "jika.."
Tanpa "asalkan.."
Kemarilah..
Aku akan menggenggammu dengan tangan kasihKu..
dengan pelukanKu, kamu akan tetap merasa hangat..
dan.. Aku akan menggendongmu sampai masa tuamu..
Percayalah..
Aku tidak akan pernah mengecewakanmu; Sekalipun TIDAK.
Aku tidak akan pernah menyakitimu..
(siapapun yang menyakitimu, dia juga menyakitiKu)
Selamanya kita akan bersama..
Sampai kapanpun Aku tak akan pernah meninggalkanmu sendiri..
PS: Maukah kamu menjadi valentineKu?
Tertanda
Yesus
Yesus
Wrote by Narita Vania Constantia
AnakKu..
Saat kehidupanmu berjalan..
Diluar apa yang kamu harapkan..
Kamu mungkin bertanya..
Mengapa semua ini terjadi..
Dimana Aku?
Mengapa Aku tidak mengambil alih..
Saat seakan-akan masa depanmu terasa samar..
Kamu tak tahu kemana harus melangkah..
Kamu mungkin bertanya..
Apakah Aku sungguh mengasihimu?
Kemana Aku?
Mengapa Aku seakan sulit sekali dijangkau..
Saat kamu merasa direndahkan..
Dan tak ada yang menghargai apa yang kamu lakukan..
Kamu mungkin bertanya..
Apakah hidupmu berarti?
Apakah kamu sungguh berharga?
Saat masalah datang tak kenal lelah..
Dan kamu hampir saja menyerah..
Kamu mungkin bertanya..
Apakah Aku sungguh mendengar doamu?
Apakah Aku sungguh Ada dan Nyata?
Saat kamu seakan kehilangan kendali..
Kamu mulai marah dan menjauh dariKu..
dan kamu bilang..
"Engkau tidak bisa berbuat apa-apa!"..
"Engkau tidak merubah keadaanku!"..
"Engkau tidak menyelesaikan masalahku!"..
Apakah kamu tahu apa yang sedang Kulakukan?
AnakkKu..
Aku hanya ingin kamu tahu satu hal..
Aku ada..
Aku hadir disana..
Aku tahu apa yang sedang kamu alami..
Aku sedang merancangkan masa depanmu..
Aku sedang membuat bangunan terindah untukMu..
Bersabarlah..
Kamu tahu mercu suar?
Ya seperti itulah kamu..
Semua orang akan melihat kemuliaanKu melaluimu..
Kamu akan menjadi besar karenaKu..
Kamu sangat layak mendapatkan itu semua..
Karena Aku sudah melayakanmu jauh sebelum kamu lahir..
Saat itu..
Saat dimana Aku menyerahkan nyawaKu..
Apa kamu ingat?
Hargamu seharga DARAHKU..
Dan kamu adalah milik kesayanganKu..
Tidak ada siapapun yang mampu membelimu kembali..
Semuanya sudah LUNAS terbayar..
PS: percayalah.. Aku sangat mencintaimu..
Tertanda
Yesus
Wrote by Narita Vania Constantia
Beberapa kali aku pernah bertemu dan mendengar tentang orang-orang yang bikin orang disekitarnya merasa "annoy" banget dengan apa yang dia lakukan.. bukan hanya sekali atau dua kali, tapi hampir setiap hari ni orang melakukan kebiasaan-kebiasaannya..
dan ketika ada orang yang menasihati dia dan minta dia untuk coba berubah, dia bilang seperti ini..
"Ok, aku akan berubah.. asal kamu juga berubah!!"..
Berubah kok nunggu orang lain berubah ya? orang yang seperti ini kebanyakan merasa dirinya yang paling bener dan susah untuk berubah..
Sebenarnya, perubahan sejati itu bukan datang dari keputusan yang seperti itu.. tapi dari hubungan kita dengan Tuhan..
Ibarat cermin ceh.. Pernah belajar fisika khan? tentang cermin-cermin gitu.. apa yang kita pelajari? Semakin cahaya didekatkan ke cermin, cahaya itu akan semakin memantul dengan lebih terang dan bersinar..
Ingat cerita Musa?
2 Kor 3:7
Pelayanan yang memimpin kepada kematian terukir dengan huruf pada loh-loh batu. Namun demikian kemuliaan Allah menyertainya waktu ia diberikan. Sebab sekalipun pudar juga, cahaya muka Musa begitu cemerlang, sehingga mata orang-orang Israel tidak tahan menatapnya.
di 2 Kor 3:7 ditulis bahwa "pelayanan yang memimpin kepada kematian".. disini maksudnya, waktu zaman hukum taurat, dimana pada waktu itu, setiap orang yang melanggar hukum taurat akan mati. Dan dizaman itu, kemuliaan Allah menyertai Musa.. apalagi lagi kita, yang hidup dalam zaman kasih karunia.
2 Kor 3:18
dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
Seperti kita tahu, segala yang dituliskan di alkitab itu, pasti mengandung arti.. "mencerminkan" yang digunakan Paulus dalam bahasa Yunani disebut dengan "Katoptrizomai" yang artinya "to reflect as a mirror does", atau "beholding as a mirror"..
Kita ini mencerminkan kemuliaan Tuhan. Jadi, semakin kita dekat dan bangun hubungan dengan Tuhan, secara otomatis, karakter dari Yesus akan memantul lebih terang dan ini terjadi begitu saja.. tanpa paksaan.
Saat kita membaca alkitab atau berdoa cuma sekedar sebagai "kewajiban" atau merasa berdosa kalo sehari aja absen, gak heran kalo kita merasa sulit sekali merubah kebiasaan-kebiasaan buruk kita. Setiap kita coba, yang ada kita gagal lagi, gagal lagi..
"Tuhan, aku sudah membaca firmanMu, tapi kok tetep aja susah ya untuk belajar memaafkan, untuk menjadi lebih sabar, lebih menahan diri, lebih mengasihi, lebih bersyukur, dsb..
Kenapa? karena yang Yesus inginkan bukan "kewajiban", tapi suatu hubungan.. dan suatu hubungan tuh seperti ini.. "Saat kita tidak membaca alkitab atau berdoa, yang ada kita jadi haus dan lapar. Kayak kita punya pacar deh.. Kita berkomunikasi dengan pacar kita bukan karena kewajiban kan? tapi karena kita merindukannya.. Terlebih lagi hubungan kita dengan Tuhan.
dan bisa dibuktikan.. saat kita menjadikan hubungan kita dengan Tuhan bukan sebagai kewajiban semata, secara otomatis perubahaan itu akan terjadi.. Tanpa kita sadar, orang-orang disekitar kita akan merasakan perubahan itu.
Be blessed!
Wrote by Narita Vania Constantia
AnakKu..
Apa kamu tahu?
Saat kamu masih bayi..
Jari-jari mungilmu..
Senyumanmu..
Aku suka sekali memandangmu..
Kamu adalah bayi terindah ciptaanKu..
dan.. apa kamu ingat masa-masa itu?
Saat kamu kecil..
Beberapa kali kamu hampir mencelakakan dirimu sendiri..
Untung ada Aku disana..
Saat mama dan papa bertengkar..
Kamu tidak mengerti mengapa semua terjadi..
Kamu menutup pintu kamar dan duduk dipojok lemari..
Kamu menangis dengan hati yang hancur..
Aku disana nak.. duduk disampingmu.
Oh ia, saat kamu remaja..
Saat sepertinya semua orang tidak mengerti dirimu..
dan seakan-akan apapun yang kamu lakukan selalu salah..
Percayalah, Aku ada disana nak..
Aku sangat mengerti dirimu..
Saat kamu tumbuh dewasa dan kamu mempunyai seorang pacar..
Aku ingin kamu tahu, kalo dia bukan pacar yang baik untukmu..
Dia tidak benar-benar mencintaimu nak..
Percayalah padaKu.
Aku tahu kamu terluka..
Tapi bukan maksudKu untuk menyakitimu..
Aku sudah mempersiapkan seseorang..
Seseorang yang akan mencintaimu dengan cintaKu..
Seseorang yang memiliki karakterKu..
Seseorang yang akan menjagamu dan melindungimu.
Aku bangga sekali padamu nak..
Terimakasih karena kamu mau mengenalKu..
Kamu mau berbicara padaKu..
Aku sudah menunggu itu sejak lama..
Aku sangat mencintaimu..
Aku lebih baik mati daripada kehilangan dirimu.
Aku senang sekali melihat senyumanmu..
Saat kamu mengenakan gaun putih itu..
Kamu cantik..
Sungguh..
Kamu cantik sekali.
Dan yang akan menjadi suamimu..
Dia juga mengenalKu..
Dia yang bertanya padaKu tentangmu..
dan Aku menceritakan betapa istimewanya engkau dimataKu..
dan Aku ingin dirinya menjagamu..
Dia berjanji padaKu..
itu yang Aku suka darinya..
karena itulah Aku mempercayakanmu kepadanya.
Aku suka sekali cara kalian mengajarkan anak kalian untuk mempercayaiKu..
Berharap padaKu..
Berbincang padaKu..
Setiap hari Aku selalu menantikan saat-saat itu..
Anak-anakmu akan aman Kujaga..
Sekarang waktunya kalian untuk beristirahat anakKu..
Yesaya 46:4a
Sampai masa tuamu aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu..
PS: Aku mengasihimu teramat sangat.. kamu sangat berharga dimataKu.
Tertanda
Yesus
Wrote by Narita Vania Constantia
Beberapa bulan ini aku belajar banyak tentang apa yang Tuhan inginkan dari kita.. dan aku menemukan kalau He wants us to rest in Him alone..
Rest? kelihatannya asik banget ya, kita gak usah ngapa-ngapain, semuanya sudah Tuhan siapkan untuk kita. Kita tinggal santai-santai ria, berkat datang..
Memang benar "it is finished".. Semua sudah diberikan kepada kita.. tapi.. bukan berarti kita jadi bermalas-malasan! no no no.. Justru, karena kita tahu kalau kita sudah diberkati, kita jadi semakin excellent.
dan.. "rest" disini artinya bukan kita disuruh bengong, melongo, dan gak melakukan apapun, tapi.. "rest" itu artinya adalah kalau "kita tidak takut untuk melangkah"..
Ingat cerita Petrus sewaktu ia berjalan di atas air? Apa yang ia lakukan? Petrus tidak takut untuk melangkah dan keluar dari perahu.. dan kalau ditelusuri lagi, saat itu perahu murid-murid Yesus sedang diombang-ambing oleh angin sakal; dan ini yang menarik.. Petrus fokus kepada Yesus dan itu yang membuat dia bisa berjalan di atas air..
Sampai keraguan itu muncul.. ketakutan itu muncul.. fokus dia berubah.. Alih-alih ia fokus kepada apa yang Yesus mampu lakukan, ia mulai fokus dengan dirinya sendiri yang tentu saja terbatas. Dia mulai meragukan kuasa Tuhan dan.. jatuhlah dia..
Ada beberapa dari kita seperti Petrus.. kita lebih banyak takut dan kuatir dan itu mengalihkan fokus kita.. dan saat fokus kita berubah, kita mulai mengandalkan kekuatan diri kita sendiri dan yang ada kita jadi semakin kelelahan dan memikul beban yang seharusnya tidak perlu kita pikul lagi.
You can tell the size of your God by looking at the size of your worry list. The longer your list, the smaller your God. -AnonSeberapa besar Tuhanmu? apakah kita sedang mengecilkan Tuhan kita diatas masalah kita? atau menyadari seberapa besarnya Tuhan kita? Saat Tuhan bilang "rest in Him" itu artinya kita benar-benar mempercayakan segala sesuatu kepadaNya. Study kita, masa depan kita, keluarga kita, hubungan kita, kesuksesan kita.. dan saat kita mempercayakan semuanya, pastikan mujizat demi mujizat akan terjadi dihidupmu..
Be blessed!
Wrote by Narita Vania Constantia
Aku
Meresap dalam bulir-bulir malam..
Menyatu dengan irama eksotis rintik..
Kau
Meresap dalam relung dan degupan..
Menyatu dengan butiran mimpi..
Abstrak
Namun indah..
Bermain dengan paduan warna..
Membuatku tak berkedip..
Andai sang cermin..
Berjejak di depannya..
Tentu ia tahu..
Bagaimanakah batinku berlaga..
Biarlah..
Aku disini..
Membuatmu tetap disana..
Aku bahagia
Itu saja.
Wrote by Narita Vania Constantia
Rendezvous
Mencoba meresapi sebuah musim..
Saat dimana daun berkolaborasi dengan ranting..
Semilir angin berdansa..
Akh.. indah nian..
Seperti lintah..
Mengeratkan genggamannya
Kalau-kalau akan terhilang..
Toh pada akhirnya..
Tetap saja
Itu dilepas darinya..
Dari jalanan beraspal hitam pekat..
Aku melihatnya..
Tak bertuan
Tertiup angin musim semi..
Membiarkan dirinya terkulai
Sampai dimana ia sekarang?
Aku tak tahu..
Perjalanannya baru saja dimulai
Hingga saatnya nanti
Seperti reuni klasik
Rendezvous?
Aku berharap itu terjadi.
PS: Sampaikan padanya kalau aku sudah terlatih untuk itu.
Wrote by Narita Vania Constantia
Tiba-tiba teringat kejadian belum lama ini.. Malam itu aku memutuskan untuk ke Gramedia dan membeli beberapa keperluan untuk membuat agenda tahunan kursus musik..
Seperti suasana toko buku pada umumnya, dipenuhi orang yang lalu lalang.. ada yang sibuk membaca, ada yang berusaha mencari buku yang dia inginkan, sementara itu anak-anak berlari kesana kemari mencari buku kesukaannya dan aku sedang antri di kasir.
Suasana cukup hening, hanya beberapa orang mengantri di beberapa spot kasir. Sampai aku melihat ada seorang ibu dan anak yang sedang duduk di "customer service" menanyakan buku pesanannya barang kali. Awalnya tidak ada yang menarik perhatianku sampai suara ibu itu membuat semua orang yang berdiri tak jauh dari situ menoleh..
Percakapan antara ibu dan anak itu masih terus terngiang ditelingaku.. Disana duduk seorang anak laki-laki remaja. Kurang lebih seperti ini perkatannya:
"Kamu udah SMP masih aja gak bisa dibilangin, dikerasin gak bisa, dibaikin gak bisa.. dasar idiot kamu!! mau minta ditampar?"
Saat itu si anak cuma menunduk dan menghapus air matanya, sekelebat tatapan itu, tatapan sayup dan juga malu terpancar dimatanya.
Aku cuma heran, apakah tidak ada cara lain untuk mendidik anak, selain mempermalukannya didepan orang banyak? Apa seperti itu adalah cara terbaik?
Kalau menurutku, itu sangat tidak mendidik!! Ibu itu berpikir, dengan mempermalukannya, itu akan membuat si anak kapok.. tapi sang ibu tidak menyadari kalau setiap anak juga punya hati dan perlakukan apapun yang orang tua lakukan akan terekam di memorinya sampai ia dewasa.. dan akibatnya, si anak bisa saja dikemudian hari membalas perlakuan ibunya bahkan kemungkinan di keluarganya kelak..
Dari sini aku belajar banyak sih.. walau aku belum berkeluarga dan apalagi menjadi seorang ibu..
Seorang ibu yang bijak adalah seorang ibu yang menegur anak-anaknya dengan kasih yang artinya bicara dari hati ke hati dan bukannya mempermalukan seorang anak di depan umum, dan.. seorang ibu yang bijak adalah seorang ibu yang bisa menjadi sahabat untuk anak-anaknya..
Wrote by Narita Vania Constantia
Apa itu kasih karunia? "Sesuatu yang tidak layak kita terima, tapi kita menerimanya"..
Ya, itu adalah sepenggal dari pelajaran agama disekolahku sewaktu aku masih SMU. Hafalan itu masih saja terngiang hingga saat ini. Waktu itu aku belum benar-benar paham maksudnya. Ya, aku mengerti kalo Tuhan mati untuk menebus dosaku, tapi aku hanya mengerti sampai disitu saja..
dan.. Tuhan sangat baik dalam kehidupanku. Pemahaman demi pemahaman Dia berikan melalui apa yang aku dengar, apa yang aku rasakan bahkan alami sendiri. Semakin aku mengerti, semakin aku menyadari siapa diriku dimataNya.. dan ini mengubah cara pandangku terhadap diriku sendiri. Aku berharga dan seharga darahNya.. Itu merupakan pemberian yang tak ternilai.
...yang aku pahami saat ini adalah "kasih karunia" bukanlah sebuah topik, yang kita dengar digereja atau yang kita pelajari di sekolah mungkin..; "kasih karunia" itu adalah tentang suatu pribadi dan "kasih karunia" itu adalah YESUS sendiri.
"Why I hate religion but love Jesus".. video ini mulai dikenal di youtube beberapa minggu ini dan banyak banget comment yang masuk, baik yang pro, maupun kontra.. terlepas dari itu semua, comment-comment mereka terutama yang kontra membuatku tersenyum. Mereka seakan marah kalo YESUS dan agama itu bertolak belakang... mereka mengatakan kalo ini adalah ajaran sesat.
Tapi sebenarnya memang begitulah. Yesus dan agama memang sangat bertolak belakang. Mengapa? karena agama itu fokus pada apa yang harus kita lakukan, sedangkan "kasih karunia" adalah tentang apa yang Yesus sudah lakukan.
Agama adalah saat kita mencari Tuhan, sedangkan "kasih karunia" adalah saat Tuhan mencari kita.
Kekeristenan itu pada dasarnya tentang kehidupan, bukan tentang agama.. dan tentu saja kehidupan yang dibangun dalam suatu hubungan. Tuhan lebih tertarik dengan kita daripada dengan apa yang sudah kita lakukan.. Mengapa? karena saat hubungan kita dengan Tuhan dekat, kita secara otomatis akan berbuah. Tidak ada buah yang keluar karena dipaksakan, buah tumbuh dengan lebat karena punya akar yang kuat.
Sekaran pilihan ada ditangan kita.. Apa yang mau kita pilih? Agama? atau Kasih Karunia?
Percayalah, tujuan utama Yesus mati adalah supaya kita bisa connect kembali kepadaNya.. dan itu artinya sudah tidak ada lagi penghukuman untuk kita. IT IS FINISHED!
Wrote by Narita Vania Constantia
Sebuah catatan klasik..
Menorehkan sang pendongeng...
Melalang buana..
Bak lantunan negeri lentera..
Berkejapan..
Beriakan..
Aku dan koma..
Aku dan garis..
Meredam rasa..
Sudut-sudut malam berkeriapan..
Bak mercu suar berbalasan..
Akankah?
Kapankah?
Aku sendiri tak yakin..
Aku tak berjejal..
Aku tak berdesak..
Aku cuma ada...
tuk menggelitik dunia..
dan..
Aku akan tetap disini..
Wrote by Narita Vania Constantia
"Apa sih yang membuat kamu mencintaiku?"...
Pertanyaan ini seringkali terdengar terutama saat orang-orang sedang jatuh cinta.. dan gak ada yang salah dengan pertanyaan ini..
Kemudian jawabanpun beragam...
Karena.. kamu baik..
Karena.. kamu pengertian..
Karena.. kamu romantis..
Karena.. kamu mencintaiku juga..
Dan, perhatikan.. "There is always a reason to love someone".. Pertanyaan selanjutnya, kalo dia udah gak baik, kalau dia udah gak pengertian, kalau dia udah gak seromantis dulu, kalo dia tidak mencintaimu lagi, apakah kadarmu berkurang? Apa kamu masih bisa mencintainya seperti awal kalian mencintai?
"Wogh.. itu sih tunggu dulu.. pikir-pikir dulu yaaa"..
Mungkin itu jawaban kebanyakan dari kita.
Kenapa?
Karena kita sebagai manusia mengharapkan sesuatu yang bisa menguntungkan kita juga.. Simbiosis mutualisme lah bahasa biologinya..
Lantas, apa yang salah dengan itu?
TIDAK ADA!! benar sekali, tidak ada yang salah dengan itu..
Tapi, dari sini kita bisa belajar, kasih manusia itu terbatas teman. Beda banget deh sama kasih Tuhan. Coba bayangin kalo Tuhan mencintai kita mood-moodan..
Kalo kita lagi berusaha bersikap baik sama Tuhan (walau semua manusia gak ada yang baik sebenarnya), Tuhan baik sama kita, kalo kita lagi kecewa sama Tuhan, Tuhan juga kecewa sama kita dan kadar sayangnya ke kita berkurang. Kalo kita lagi menjauh dari Tuhan, Tuhan juga menjauh dari kita.. apa seperti itu?
A BIG NO!!
"Tidak ada satu halpun yang bisa membuat Tuhan untuk mengasihi kita lebih lagi dan tidak ada satu halpun yang bisa membuat Tuhan mengurangi kasihnya untuk kita.."..Kenapa?
Karena cinta Tuhan itu murni banget. Sanking murninya, Ia tidak pernah merasa tersakiti dan Ia tidak mengharapkan apa-apa dari kita. Tuhan mencintai kita dengan kapasitas yang maksimal. Gak ada siapapun juga yang bisa melebihinya.
Pertanyaannya sekarang, Apakah masih ada keraguan dihatimu? Apakah engkau masih takut menyerahkan seluruh hatimu kepadanNya?
Seperti pemazmur bilang "Tuhan dekat kepada orang-orang yang patah hati dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.." (Mazmur 1:18)
Percayalah, there is no more condemnation!! be blessed :)
Wrote by Narita Vania Constantia
Namaku Biru..
Begitulah ibu mendendangku..
Katanya..
"Aku mau kamu seperti samudra nak..
apapun yang dilemparkan kepadamu.
tidak mempengaruhimu.."
"Aku mau kamu seperti langit nak..
memberikan sentuhan indah..
pada poros kehidupan.."
Aku ingin kamu seperti batu safir nak..
yang kelopaknya mendendangkan irama surga..
Nyatanya..
Aku memang biru..
Tak lebih dari seonggok gurasan cat..
yang akan mengelupas saat hujan turun dengan lebatnya..
Aku memang biru..
tak lebih dari warna-warni menipu..
yang melapisi tebalnya dinding kepura-puraan..
Aku memang biru..
Lantas apakah artinya bila aku biru?
Sudahlah..
Aku cuma mau menjadi biruku sendiri..
Biru yang memancar..
Dari dalam diriku..
dan ya, aku menemukannya..
Bumi itu biru!
Wrote by Narita Vania Constantia
Popular Posts
-
Apa itu kasih karunia? "Sesuatu yang tidak layak kita terima, tapi kita menerimanya".. Ya, itu adalah sepenggal dari pel...
-
I am amazed by this statement. "Ketika malaikat jatuh, Dia membuangnya, ketika manusia jatuh, Dia mengejarnya. -Ps Chris Manusama ...
-
Ketika menulis adalah rajutan Dengan tali temali yang jenaka Akan kupetik bingkai kehidupan Dan kuukir namaMu disana.. Ya.....
-
My Dear.. Aku mencintaimu! Mungkin kamu bosan mendengarnya.. Entah, sudah ribuan kali aku mengatakannya kepadamu. bahkan surat-...
-
Ketika sang waktu berjejak mengikuti irama.. Disanalah Engkau memandangku.. SenyumanMu.. Membuatku terpesona.. ...
Lastest Post
Tags
Powered by Blogger.