Indonesian Idol



Sebenarnya aku mau nulis ini sewaktu moment "Indonesian Idol" lagi heboh-hebohnya, tapi berhubung saat itu aku baru pindahan rumah dan belum ada jaringan internet, akhirnya dipending sampai sekarang.. so here we go!!

Bulan-bulan kemarin seperti yang kita tahu, Indonesian Idol kembali mencari penyanyi-penyanyi yang bukan saja berbakat, tetapi juga berkarakter dan memiliki "chemistry". Chemistry menjadi salah satu bagian penting karena kita sebagai penonton pasti sering menerka-nerka atau mempunyai insting juga..

"Kalau si A tuh auranya kurang menonjol sedangkan si B tuh beda bangeth, baru keluar panggung aja udah berasa dia adalah seorang bintang"..

Dan... Indonesian Idol ini membuatku berpikir. Gimana kalau ada ajang "JESUS IDOL" atau "IDOLANYA TUHAN".. siapa yang bakal Dia pilih menjadi anak kesayangannya?

Coba bayangkan kalau kita menjadi salah satu pesertanya.. dan kita tidak menonjol dibandingkan peserta yang lain.. sampai keputusan diambil, akhirnya kita tereliminasi.. tapi tunggu dulu.. juri masih punya HAK VETO untuk menggunakannya kapanpun mereka mau.

Para juri bilang:
"setiap kami mempunyai favoritnya masing-masing dan kamu bukan favorit salah satu dari kami, jadi kami tidak bisa menggunakannya"..

Apa yang ada dipikiran kalian saat juri berbicara seperti itu? sedih? kecewa? down?

Karena ya, memang banyak dari kita merasa kalau kita ini gak ada apa-apanya. Kita kurang berharga, kita kurang istimewa, kita kurang segalanya dibanding orang lain..

Namun, tiba-tiba ada satu juri berkata dengan yakin dan penuh percaya diri..
"Kamu favorit saya!! Kamu sudah menjadi favorit saya sebelum kamu memberikan pertunjukan apapun didepan saya"..

Wow.. bisa dibayangkan.. ibaratnya kita baru masuk ruang juri, kita belum nyanyi, belum menunjukan ke mereka suara kita seperti apa.. dan juri sudah memfavoritkan kita?

Dan apapun yang terjadi, dia adalah satu-satunya juri yang mati-matian memperjuangkan kita sampai tahap final!!

***
Teman, kita ini favoritnya Tuhan lagi. Terlepas dari apa yang sudah kita lakukan atau belum kita lakukan. Kita menjadi favoritnya jauh sebelum kita melakukan apapun. Dia sudah memfavoritkan kita 2000 tahun yang lalu.

Apa kamu ingat saat itu? Saat sepertinya tidak ada yang harus dipertahankan? Saat sudah sewajarnya kita semua dieliminasi?

Dan apa yang Dia lakukan?
Dia menggunakan satu-satunya HAK VETO yang Dia miliki, yaitu Anaknya yang Tunggal.. untuk apa? untuk memfavoritkan kita. Kita yang gak pantas untuk difavoritkan.

How awesome God is!!

Saat rasa ketidakberhargaan itu muncul, penolakan dunia menyakitkanmu, pandanglah SALIB. Itu adalah bukti nyata yang tak terbantahkan.. :)

Be blessed!

Share:

1 comments