Light Stand

@flyover kasablanca
Flyover Casablanka

Minggu pagi kemarin ini seperti biasa aku sangat menikmati perjalanku. Waktu baru menunjukan jam 6.15 ketika aku berada di atas flyover Casablanka. Tercengang dengan karyaNya. Pantulan sinar matahari dari balik awan membuatku ingin membuka kaca sejenak. Angin semilir seakan memelukku. Dan aku mulai mengarahkan kamera seakan tidak ingin kehilangan moment itu.

Disanalah.. dengan tidak sengaja aku membidik "light stand".. dan Roh Kudus mengajariku banyak hal. Malam itu aku membuka ayat yang menceritakan bagaimana supaya kita bisa menjadi terang.. Bunyinya seperti ini..

Matius 5:15-16 (TB) Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”

Saat aku membaca ayat ini, yang terlintas dipikiranku adalah:
"Aku harus jadi orang yang lebih baik lagi"
"Aku harus lebih sabar lagi"..
"Aku harus excellent dengan apa yang aku lakukan"..
"Aku harus abcde.."
Kita bisa membuat list ini jauh semakin panjang.

Ayat ini seakan mengatakan, kita melakukan perbuatan baik (our efforts) supaya orang bisa melihat apa yang kita lakukan dan mereka bisa memuliakan Bapa kita.

No, no, no..
Aku bukan mengatakan kalau itu salah, tapi ada hal yang lebih mendasar dari itu..

Sampai aku membaca versi The Message..

Matthew 5:14-16 (MSG) “Here’s another way to put it: You’re here to be light, bringing out the God-colors in the world. God is not a secret to be kept. We’re going public with this, as public as a city on a hill. If I make you light-bearers, you don’t think I’m going to hide you under a bucket, do you? I’m putting you on a light stand. Now that I’ve put you there on a hilltop, on a light stand—shine! Keep open house; be generous with your lives. By opening up to others, you’ll prompt people to open up with God, this generous Father in heaven.

Coba kita sama-sama perhatikan kalimatnya..

"If I make you light-bearers"

Pertanyaannya, siapa yang menjadikan kita "light-bearers"?
Jelas bukan diri kita sendiri. Bukan our own efforts. Tapi Yesus sendiri yang menjadikan kita si "pembawa cahaya".

"I’m putting you on a light stand. Now that I’ve put you there on a hilltop, on a light stand—shine!"
Setelah Dia menjadikan kita si "pembawa cahaya", Dia meletakkan kita "on a light stand".. jadi posisi kita bukan dibawah.. bukan dibalik gantang apalagi dikolong tempat tidur. Hehe..

Supaya lampu dapat menyinari sekelilingnya, lampu itu perlu diletakkan ditempat yang cukup tinggi. Bahkan melebihi itu.. Dia meletakkan kita "on a hilltop"!!! Wowww.. can you imagine that? Dia membawa kita naik sampai ke bukit? Nooo.. Dia membawa kita sampai ke PUNCAK bukit dan itu artinya posisi kita di paling atas!

Lalu ayat itu berlanjut.. Dia meminta kita untuk "Shine". Jadi tugas kita cuma "shine". Lampu baru bisa nyala atau bercahaya jika ada sumbernya. Saat sumbernya mati, maka lampu itu akan mati, begitu juga sebaliknya.. Dan "Sumber" yang kita punya itu gak pernah mati dan gak bisa mati! He has conquered the grave, He is our alpha and omega. He is the King of Kings yang kerajaannya gak terbatas ruang dan waktu.

Jadi bersinar tidaknya kita, semua tergantung dari si "Sumber" itu. Dia gak minta kita untuk berusaha keras menjadi bersinar. Dia gak memberikan kita list bagaimana supaya kita bisa bersinar.
As simple as the light connects to the source.. bang!! Naturally kita akan menyala dengan sendirinya.

"be generous with your lives. By opening up to others, you’ll prompt people to open up with God, this generous Father in heaven."
I love how this verse goes on.. Ayat ini gak meminta kita untuk "be generous" dulu baru Dia menjadikan kita "light-bearers". Tapi sebaliknya.. Dia menjadikan kita "light-bearers" terlebih dahulu.

Dengan kata lain.. Dia tidak meminta kita untuk menjadi terang tanpa menyupply terang itu sendiri. He is our source! dan ketika kita sudah bersinar, secara otomatis kita akan menerangi sekeliling kita.
So, being generous is not a must.. but because it is our basic nature.

be blessed!

Share:

1 comments