Pagi itu, aku menelurusi sebuah lorong. Sejauh mata memandang yang ku lihat hanya pintu-pintu yang tertutup rapat. Sungguh aneh pikirku. Terangnya matahari pagi tidak mampu menembus lorong-lorong itu, sehingga yang terlihat hanya kegelapan. Aku hanya mengandalkan beberapa lampu kecil yang seakan sudah usang
Popular Posts
-
Apa itu kasih karunia? "Sesuatu yang tidak layak kita terima, tapi kita menerimanya".. Ya, itu adalah sepenggal dari pel...
-
I am amazed by this statement. "Ketika malaikat jatuh, Dia membuangnya, ketika manusia jatuh, Dia mengejarnya. -Ps Chris Manusama ...
-
Ketika menulis adalah rajutan Dengan tali temali yang jenaka Akan kupetik bingkai kehidupan Dan kuukir namaMu disana.. Ya.....
-
My Dear.. Aku mencintaimu! Mungkin kamu bosan mendengarnya.. Entah, sudah ribuan kali aku mengatakannya kepadamu. bahkan surat-...
-
Pernahkah kalian melewati waktu-waktu yang begitu menggembirakan, sehingga kalian berharap moment itu tidak pernah berakhir? Kalau kal...
Lastest Post
25 Jul 2016
I am amazed by this statement. "Ketika malaikat jatuh, Dia membuangnya, ketika manusia jatuh, Dia mengejarnya. -Ps Chris ...
10 Mar 2016
Ketika menulis adalah rajutan Dengan tali temali yang jenaka Akan kupetik bingkai kehidupan Dan kuukir namaMu disana.. Ya.. ...
09 Mar 2016
Pernahkah kalian melewati waktu-waktu yang begitu menggembirakan, sehingga kalian berharap moment itu tidak pernah berakhir? Kalau kalian pernah, ...
24 Jan 2014
Ketika Perianthium membangunkanku Nektar Sedang bercengkrama dengan siluet matahari Aku disana Melihatmu dari alam jenaka Sekelebat aku tersenyum ...
14 Jan 2014
Flyover Casablanka Minggu pagi kemarin ini seperti biasa aku sangat menikmati perjalanku. Waktu baru menunjukan jam 6.15 ketika ...
03 Sep 2013
Aku tak mengerti.. Ketika barisan dandelion saling bercengkrama.. Mengikuti dendang alam.. Tabuhan.. Riuh.. Bisikkan irama ultrasonik.. Jentikan putihnya ...
Tags
Powered by Blogger.