Pièce De Résistance

Different but Unique | Greatly blessed | Highly Favored | Deeply Loved |™



Riuh rendah gemuruh..
Mengusik kesunyian malam..
Menerpa sang pokok..

kawanan awan nan apik..
menyembul dari balik tiram..
menyerbu sang surya..

Sang pokok bangun..
Menyanyikan lagu eksotis..
Memanjakan pagi..

Dandelion..
Kiranya ia berkelopak..
Memberikan riakan warna nan merdu..

Rasa syukur tak terkira..
Membawaku pada satu rangkaian indah kehidupan..
aku..
Sangat..
Berbahagia..
Wrote by Narita Vania Constantia

Duduk..
Berdiri..
Termangu..
Memberikan efek kegelisahan berlebih..
Menghitung detak jantungnya sendiri..
atau barangkali..
detik-detik yang tak bisa berkompromi..

Sesekali menegadah..
Menghitung debu..
atau apalah..

satu.. dua.. tiga..
Derap langkah menghampiri.
Bilir-bulir keringat membasahi..
"tidak akan lagi kulakukan hal itu, sekali kali tidak".. katanya pada diri sendiri..

Penyesalan?..
itu yang tersirat sangat jelas dimatanya..
namun..
apa boleh buat?..
Hukuman tetap saja hukuman..
Harus dijalankan..
Itu prinsip!

***

"Kau bebas" 
"Apa?? aku bebas" katanya tak percaya..
"Ya, kau bebas" kata suara itu penuh keyakinan..
"kenapa?" nampak jelas keraguan disana..
"Karena sudah lunas kubayar"..

***

Tampak disana ribuan mata memandang..
Pandangan penuh iri..
Bebas? Lunas?
Sebegitu mudahkah mendapatkan pengampunan?


Ya, itulah Kasih Karunia.. banyak orang sulit mengerti, karena kasih karunia diberikan secara cuma-cuma.. tapi ketahuilah satu hal:
Luk 7:47 Sungguh: kasihnya yang besar itu menunjukkan bahwa dosanya yang banyak sudah diampuni! Kalau orang diampuni sedikit, ia akan mengasihi sedikit juga." 
Rasa syukur seseorang sebanding dengan pengalamannya dalam menerima kasih karunia..
Jadi, jangan pernah sia-siakan Kasih Karunia yang sudah Dia berikan.. bangunlah hubungan yang intim denganNya.. dan banyaklah berbuat kasih.. bukan supaya Tuhan mengasihi kita, tapi karena Tuhan sudah lebih dulu mengasihi kita..
Wrote by Narita Vania Constantia

Yeah, sama seperti bulan-bulan lalu, i'm so excited.. Soalnya a whole month akan membahas mengenai "God's Kindness".. Kali ini dibawakan oleh Ps. Ian Vail.. let's check it out!!

Roma 4:16-25 dan akan kita fokuskan pada pasal 18 dan 19 yang berbunyi..
4:18 Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya, bahwa ia akan menjadi bapa banyak bangsa, menurut yang telah difirmankan: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."
4:19 Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.

Perhatikan pada pasal 19, disana dengan jelas dikatakan kalau iman Abraham tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah.. Hei? apa benar seperti itu? adakah sesuatu yang salah dengan kalimat itu??

Siapa bilang kalau iman Abraham tidak pernah turun naik? siapa bilang kalau iman Abraham tidak pernah lemah? 

Bukti bahwa iman Abraham naik dan turun..
  1. Saat Tuhan meminta Abraham untuk meninggalkan negerinya, dan ia bertemu dengan raja Firaun, apa yang ia lakukan? ia mengatakan pada Sarai untuk mengaku kalau dirinya bukanlah istrinya.. Apa yang ia takuti? Abraham takut kalau ia dibunuh..
  2. Saat Tuhan berkata kalau Sarah akan melahirkan anak dimasa tuanya dan Abraham menertawakannya. Oh ya, nama Ishak berasal dari bahasa ibrani  (yitskhaq) yang artinya "he laugh", disini dijelaskan kalau subjeknya adalah "he" bukan "she", yang artinya, pada saat itu Abraham yang menertawakan terlebih dahulu rencana Tuhan (baca Kejadian 17) baru setelah itu, istrinya, Sarah (baca Kejadian 18) Bisa dibayangkan setiap kali Abraham memanggil nama "Ishak", Abraham selalu mengingat saat-saat itu. 

Apakah Paulus berarti salah menuliskannya? 
Sebagai tambahan informasi, pada umur 13 tahun, Paulus sudah menghafal kitab "Torah" (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan).. itu berarti tidak mungkin kalau Paulus tidak mengetahui cerita kehidupan Abraham. 

Lalu kenapa? 
Roma 2:4  Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
Ya, Paulus sangat mengerti akan kemurahan Tuhan. Paulus mengerti kalau semua yang Abraham lakukan sudah dilindungi oleh "God's Kindness". Kisah hidup Abraham sudah dirubah oleh Tuhan.. sama seperti kita, Tuhan mengabaikan kesalahan-kesalahan kita dan Tuhan sudah mengetahui akhir kehidupan kita, yaitu penebusan yang sudah Yesus lakukan sudah membenarkan kita.. (Roma 5:9a)  "Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya,"

Jadi, yakinlah kalau kasih karuniaNya selalu cukup untuk kita.. 
Wrote by Narita Vania Constantia

Sang nafas..
Memintal benang kehidupan..
memilinnya dengan rajutan rasa
membentuk untaian penuh kebimbangan dan ragu..

Sang pencipta..
Menenun benang kekekalan..
Menambahkan corak-corak indah..
Menggabungkannya menjadi jalinan halus mahakarya..

***
Sang penjual kacamata..
Menawarkan berbagai macam lensa..
Membuat sang nafas termangu..
Menghitung koin-koin..
Kalau-kalau cukup..
"ambilah", katanya..
"ambil? untukku?"..
"ya", kata sang penjual kacamata..

Sang nafas nampak ragu..
"Asal kau tahu, ini kacamata termahal..
tidak ada orang yang bisa membayarnya..
Makanya kuberikan saja kepadamu.."

"Mengapa kau berikan padaku?"
"Karena kau sangat memerlukannya.. Aku tahu itu.. ambilah.." kata sang penjual kacamata itu..


***
Sang napas..
Memintal benang kehidupan..
Memilinnya dengan rajutan rasa..
dan..
Untaian itu.. penuh dengan keindahan..
ya.. sejak kacamata itu..
Ia tahu, kalau
dirinya adalah..
sang mahakarya.. 
Wrote by Narita Vania Constantia

Setiap orang punya cara yang berbeda dalam menghadapi masalah hidup. Begitu juga masalah hidup punya dampak yang berbeda-beda pada setiap orang. Ada falsafah the carrots, the eggs and the coffee bean untuk ngegambarin hal ini. baca dan cari tahu which one are you...

kalo kamu memasukan wortel ke dalam air mendidih, wortel yang tadinya keras akan berubah menjadi lunak...

Kalo kamu memasukan telur ke dalam air yang mendidih, telur yang tadinya mentah dan cair di dalamnya akan berubah jadi padat dan keras...

Kalo air mendidih itu kamu masukin biji kopi, biji kopi akan berubah jadi bubuk kopi dan air berubah warna dan mempunyai bau khas kopi...

Sekarang ibaratkan air yang mendidih itu adalah masalah-masalah yang terjadi dalam hidup kamu..

Sebelum menghadapi berbagai masalah dan cobaan hidup, kita adalah orang yang kuat dan tegar. Tapi begitu di uji dengan pahitnya kenyataan hidup, lama-lama kita berubah jadi “lembek” dan lemah. Kita kehilangan harapan dan semangat hidup yang akhirnya bikin kita terlalu pasrah dan akhirnya menyerah. Persis seperti si wortel!

Atau seperti telur? Sebelum menghadapi masalah-masalah berat dalam hidup, kita adalah orang yang lemah lembut. Tapi seiring dengan makin banyaknya masalah yang harus dihadapi, kita berubah menjadi orang yang kaku, nggak berperasaan dan keras kayak batu. kita jadi mudah punya perasaan negatif seperti membenci orang lain atau diri sendiri. Nggak ada lagi kehangatan dalam hidup karena kita selalu bersikap dingin.

Atau kamu seperti si biji kopi yang berubah jadi bubuk kopi? Air yang mendidih nggak mengubah bubuk kopi menjadi apapun. Tapi bubuk kopi lah yang memberi rasa dan warna baru pada air sehingga bisa menjadi kopi yang enak diminum. Bubuk kopi mengajarkan kita that we can make something good from difficulties we face. Kita bisa punya sesuatu yang baru dalam hidup. Pengetahuan, pengalaman atau kepribadian baru (yang lebih baik tentunya).

So.. what are you like when you are in “boiling water”? are you like the carrots, the eggs or the coffee bean?

-Unknown-
Wrote by Narita Vania Constantia

Baik atau tidaknya suatu hubungan (hubungan dalam konteks apa saja) tergantung dari siapa saja yang terlibat di dalam hubungan itu.

Kejadian 2 : 18
TUHAN Allah berfirman : “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.

Kenapa manusia tidak baik sendirian saja :
  • Because love can not do well alone.
  • untuk memperoleh keturunan.
  • talenta dan kemampuan dapat dikembangkan sendirian, tapi untuk mengembangkan karakter diperlukan orang lain.
That’s why God said: It’s not good for a man to be alone.

Isunya di sini adalah ALONE. Terisolasi, sendirian, dsb. It’s not good to be alone, but it’s good to be SINGLE. SINGLE means unique, special, undivided, utuh, complete, tidak terpisahkan. HE didn’t say it’s not good to be single. Kalo dia bilang demikian, bagaimana dengan YESUS dan Paulus yang tidak menikah?? Adam is a single, sebelum dia bertemu dengan Hawa. There is nothing wrong with Adam as a person. He is complete.

Wanita tidak diciptakan untuk membuat pria menjadi komplit. Karena Adam sudah komplit sebelum ia bertemu Hawa.
Tuhan bilang, “I’m going to make him a helper.”

Kapan kita tahu bahwa kita siap untuk berpasangan adalah saat kita merasa kita tidak membutuhkan pasangan. Karena saat itu kita sudah komplit.

Singleness adalah satu tahapan yang harus dicapai oleh semua orang, apalagi untuk mereka yang mau menikah. Singleness means matang, secure, utuh, unik. Hanya orang yang single yang siap masuk ke dalam arena pernikahan. Pernikahan harusnya terjadi antara two single person. Antara laki-laki utuh dan wanita yang utuh. Tapi yang sering terjadi adalah pernikahan terjadi antara dua orang yang tidak utuh yang mencari keutuhan dari pasangannya masing-masing. That’s why it is important for us to know the basic of relationship.
Kita terlalu sibuk mencari pasangan yang sanggup memenuhi kekosongan kita.

Matius 22 : 39
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah : Kasihilah sesamamu manusai seperti dirimu sendiri.

Jadi supaya kita bisa mengasihi sesama kita, kita harus mengasihi diri sendiri. Kalau kita tidak mengasihi diri kita sendiri, maka kita tidak akan pernah mengasihi sesama kita. Dan itulah masalahnya di dalam pernikahan. Mengasihi diri sendiri bukan berarti self-center, bukan berarti selfish. Mengasihi diri sendiri disini means being complete.

Bagaimana caranya kita bisa mengasihi diri kita sendiri?
  1. kita harus mengenal diri kita sendiri. It’s about your identity. Do you know who you are? Tahulah kamu siapa dirimu di dalam Tuhan? Tahukah kenapa kamu ada di dunia ini? Why you are here on earth? Do you know the answer? YESUS tahu siapa diri-Nya, karena itu dia bisa mengasihi orang lain. 
  2. Menerima diri sendiri. Bisa enggak kita terima diri kita sendiri? Pada umumnya pernikahan biasanya terdiri dari dua orang yang tidak bisa mengasihi sendiri tapi mereka berusaha untuk saling mengasihi. 

See? Funny isn’t it?? Jadinya malah kayak sinetron. Kenal sama diri sendiri aja enggak, mengasihi diri sendiri aja enggak, tapi mau berusaha mengasihi orang lain. Diri kita aja belum utuh, tapi udah sok mengisi kekosongan hidup orang lain. Banyak orang sering kali dalam berpacaran selalu minta diperhatiin. 
Pasangannya lagi kerja, kemudian di telepon, and then ask, “Kenapa sih elo enggak telpon gue? Kenapa sih elo enggak perhatian sama gue?” Kalau kita single, kita enggak butuh diperhatikan. COME ON! 
Sedikit-sedikit tanya, “Kamu enggak cinta aku, ya? Kok kamu enggak perhatikan aku?”
Satu dua kali keluar pertanyaan seperti ini, it’s fun. Tapi kebanyakan. It’s not health.

Enggak heran banyak orang yang ganti-ganti pasangan. Karena satu enggak cukup untuk mengisi kekosongan hidup, cari lagi yang lain. Itulah alasannya kenapa penting bagi kita untuk jadi complete lebih dulu baru start to have a relationship. It’s more important for you to be single first, , being whole, complete then get marry. Kalopun you don’t get marry, asalkan elo udah jadi single, you can be happy.

Ada mitos yang keliru, Menikah adalah kunci menuju kebahagiaan. Orang belum komplit kalau belum menikah. Sehingga pria dan wanita dari muda sudah sibuk mencari pasangan yang cocok untuk mengisi kekosongan hidupnya.Padahal yang bisa mengisi kekosongan kita hanya Tuhan. So seek first the Kingdom of God, dan kebenaran-Nya.

Kita tidak butuh wanita dan pria untuk menjadi komplit. Kita bisa jadi penuh kalo kita bisa mengerti Tuhan. Mengerti apa tujuan hidup kita di dunia ini. Mengenali siapa kita di dalam Tuhan, baik dalam keadaan menikah atau tidak menikah. See you don’t need him or her untuk bisa menjadi berkat, untuk bisa menjalankan panggilan Tuhan. But it is good to have him or her to help you menjalankan panggilan Tuhan.

***

“Kapan kita tahu bahwa kita siap untuk berpasangan adalah saat kita merasa kita tidak membutuhkan pasangan. Karena saat itu kita sudah komplit.”
kalo kita ngerasa nggak butuh pasangan, yang ada kita nggak bakal cari. butuh aja enggak, kenapa mesti cari? normalnya kan orang mencari sesuatu yang dibutuhkan. seperti halnya kita nggak akan mencari segelas air yang segar saat kita sudah tidak merasa dahaga. begitu juga kita tidak akan mencari cinta saat kita tidak merasa haus akan cinta....halah...???

***

Maksudnya adalah sebenarnya gini, ketika kita sebagai pribadi sudah 'whole' atau 'lengkap' kita akan bisa mampu berdiri sendiri dengan hanya bergantung kepada Tuhan. Kita ga pusing kalau malam minggu ga ada yang mendampingi, kita tidak sibuk nyari2 gbt mulu, pokoknya kita bahagia being single dan kita menikmati perjalanan sebagai Christian dan our walk with God. Itu keren bgt! Kita masuk pada posisi dimana kita bisa banget maju ke masa depan kita, kita ga pusing sama masalah pasangan. Fokus kita: adalah God and our future and people in our lives (tapi ga nota bene seseorang).

Kamu dikasih tali 5 meter sama seseorang, tali itu kamu bisa pake untuk menyeberang jurang. Kalau kamu karena kebodohan kamu motong tali 5 meter, berarti jadi 3 meter. Akibatnya? kamu jatuh ke jurang.

Kamu dikasih tali 5 meter, tali itu kamu pake setiap bertualang untuk menyeberang jurang. Kamu selalu berhati hati dengan tali itu, dan ga pernah kamu potong karena kamu tahu nilainya harus selalu 5 meter sesuai yang dikasih ke kamu..

Terus kalau kamu dikasih tali lagi sepanjang 5 meter lagi, berarti kamu punya 10 meter donk. Kalau punya 10 meter kamu bisa ngapain? Nyeberang jurang yang lebih lebar dari 5 meter.

Nah pasangan itu juga kyk gitu, ga diciptain buat kamu motong tali kamu dari jumlah seyogyanya. Kalau 5 meter yah ga boleh jadi 3 meter donk! Wholeness itu aku lambangin dengan panjang tali si 5 meter.

Tanpa tambahan 5 meter lagi, kamu tetap bisa nyeberang jurang? BISA! Tapi jurangnya yang kurang dari 5 meter. Kalau kamu diciptain buat nyeberang 5 meter, kamu bego donk kalau ketemu orang yang kerjaannya motongin tali kamu mulu...Kamu penuh hikmat kalau orang ini yang dikasih tali 5 meter juga , mau berbagi sama kamu dan menggabungkan tali kamu dan dia, jadi punya 10 meter. Akibatnya: jurang yang panjangnya lebih dari 5 meter, sama2 bisa dilewatin, karena sekarang kapasitasnya nambah berdua jadi 10 meter. Tapi awalnya dua2nya muncul dengan tali 5 meter karena dikasih 5 meter dan disuruh jaga terus menerus agar ga pernah dipotong...

Wholeness itu adalah keadaan dimana kamu tahu diri kamu, kamu punya a walk with God yang great banget, kapasitas kamu begitu kuat, dan kamu tahu kamu ga akan sia2kan sedikitpun nilai yang ada di dalam kamu. Pada saat itu, kamu tahu tanpa orang lain pun (kasarnya), kapasitas kamu akan tetap dan bahkan bisa bertambah. Kamu happy dan bahagia dengan komunitas kamu, kamu ga ngerasa ada yang kurang tiap jalan ndirian di mall. kamu bisa menikmati hari-hari kamu. Kamu bisa ngobrol sama Tuhan.

By that time, tiba-tiba seseorang yg juga whole dikirim buat membuat kamu dan juga dia bersama-sama pake semua kapasitas kalian untuk membuat hasil yang lebih besar dalam perjalanan bersama Tuhan. Hasilnya? KALIAN MEMBUAT TEROBOSAN YANG GEDE BANGETTTT..kalian akan jadi inspiring couple, because people know sebelum kalian ketemu kalian udah jadi manusia-manusia yang inspiring dan tau tujuan kalian..

Begitulah...jadi if you're too busy looking for a soul mate, you might be distracted in finding the true purpose of your journey and achieving the very best in your journey..your task is to look for your purpose and walk on it for the BOSS..a partner will be assigned when you have greater missions..

By: Jeffrey Rachmat
Wrote by Narita Vania Constantia

Daftar syukurku..

  1. Aku bersyukur karena aku masih bernafas..
  2. Aku bersyukur karena tidak ada yang sepertiku didunia ini.. itu artinya, tidak ada yang bisa menggantikanku..
  3. Aku bersyukur karena aku memiliki tangan untuk memainkan melodi terindah..
  4. Aku bersyukur karena aku memiliki kaki untuk menari tanpa henti..
  5. Aku bersyukur karena aku memiliki mulut untuk memujiMu..
  6. Aku bersyukur karena aku memiliki telinga untuk mendengar..
  7. Aku bersyukur karena aku memiliki mata untuk melihat indahnya dunia..
  8. Aku bersyukur karena aku mempunyai orang tua yang lengkap..
  9. Aku bersyukur karena aku sudah lunas terbayar.. dan hargaku seharga darahNya..
  10. Aku bersyukur karena matahari masih menghangatkanku..
  11. Aku bersyukur karena aku masih bisa bermain dengan hujan..
  12. Aku bersyukur karena aku punya tempat tinggal..
  13. Aku bersyukur karena aku punya tempat tidur..
  14. Aku bersyukur karena aku punya makanan yang enak..
  15. Aku bersyukur karena aku punya kendaraan..
  16. Aku bersyukur karena aku punya pakaian..
  17. Aku bersyukur karena aku bisa sekolah..
  18. Aku bersyukur karena kejadianku dahsyat dan ajaib..
  19. Aku bersyukur karena aku dikasihi..
  20. Aku bersyukur karena aku memiliki hati..
Sebenarnya daftar ini belum selesai..
Masih banyak hal yang bisa kusyukuri..
Terlebih dari semuanya..
Aku bersyukur.. 
karena..
Aku lahir..
dan..
menjadi anakMu..
itu hadiah terbesar dalam hidupku..

Wrote by Narita Vania Constantia

Apa cita-citamu?
"Aku mau jadi dokter"
"Aku mau jadi chef"
"Aku mau jadi artis"
"Aku mau jadi designer baju"
"Aku mau jadi arsitek"
"Aku mau jadi dokter"
"Aku mau jadi pilot"
"Aku mau jadi pemain sepak bola"
"Aku mau jadi penyanyi"..

Yepz, itu adalah sebagian cuplikan cita-cita anak sekolah minggu tempat aku mengajar. Membaca cita-cita mereka membuatku tersenyum, karena cita-cita itu langsung terlontar begitu saja, tanpa pikir panjang, tanpa basa basi. Seakan-akan mereka berkata "tidak ada yang tidak dapat aku lakukan"..

Bagaimana dengan kita?
"Apa cita-citamu? apa visimu dalam kehidupan? Apa passionmu?"

Pertanyaan ini sempat terlintas dipikiranku saat aku masih dibangku SMU.. dan jujur saja waktu itu aku cuma bisa diam. bengong.. dan gak tau tujuan hidupku.. padahal aku ingat benar, aku seperti anak-anak itu waktu aku masih kecil, yang spontan, mempunyai mimpi besar dan berani mengambil resiko..

Berapa banyak dari kita yang saat ini memiliki impian yang besar? atau sudah habiskah semangatmu? Melihat realita yang ada, gak banyak dari kita yang terus menghidupi impian-impian kecil kita.. Semakin kita besar, kita semakin belajar apa yang dunia katakan..
"Itu terlalu sulit"
"Itu terlalu besar"
"Itu mustahil"
"Impian apa itu?"

Semakin kita membuka telinga kita dan mengizinkan kata-kata itu yang terus berputar-putar dalam benak kita, semakin kita yakin untuk mengubur semua impian kita..

Sekarang yang menjadi pertanyaannya, apa kita puas menjalankan kehidupan tanpa visi-visi itu? tanpa mimpi-mimpi itu? kalo bagiku, tanpa passion dan mimpi, hidup tuh kayak gak ada artinya.. menjalani rutinitas demi rutinitas.. memang semua berjalan "smooth".. tapi pada suatu titik kejenuhan itu pasti selalu ada.. dan saat kejenuhan itu ada, kita butuh yang namanya "Mimpi" yang membuat kita untuk terus bertahan, untuk terus maju..

Semakin kita merasa mimpi itu terlalu besar, seharusnya kita semakin yakin kalau itu "mimpi" yang Tuhan tempatkan dalam hidup kita.. mengapa?

Karena Tuhan kita adalah Tuhan yang besar, dan Tuhan tidak pernah memberi kita mimpi yang kecil.

"God gives us dreams a size too big so that we can grow in them. "~ Unknown

"tapi Tuhan.. aku gak punya apa-apa, aku gak tau harus mulai dari mana?"

ingat, Tuhan gak pernah meminta apa yang tidak kita miliki, Tuhan hanya meminta apa yang ada padamu..

"tanganku?"
"kakiku?"
"hatiku?"
"mataku?"

Ya,
Tuhan hanya meminta tanganmu untuk terus berusaha dan tidak pernah menyerah..
Tuhan hanya meminta kakimu untuk terus melangkah, meski batu-batu itu terus menghalangi langkahmu..
Tuhan hanya meminta hatimu untuk terus berharap padaNya dan mengandalkanNya..
Tuhan hanya meminta matamu untuk melihat melalui cara Tuhan memandang dirimu..

Sekarang, aku cuma minta dari kita untuk bepikir lagi..
Apa mimpi kita sewaktu kita kecil..
Mimpi-mimpi apa yang sudah lama terkubur dan kita tutup rapat-rapat..

Aku yakin seyakin-yakinnya.. Kalau Tuhan sanggup menghidupi mimpi yang ada dihatiku, Tuhan juga sanggup menghidupi mimpi-mimpimu..

"The only thing that will stop you from fulfilling your dreams is you." ~ Tom Bradley

Wrote by Narita Vania Constantia

Senja itu..
Aku membuka salah satu dari sekian banyak buku-buku kehidupanku..
Disana tertulis..
"kedewasaan"..

Kedewasaan bukan saat aku sama sekali tidak merasa takut..
tapi saat aku bisa mengatasi rasa takut..

Kedewasaan bukan saat aku melakukan hal dengan sempurna..
tapi saat aku bisa melakukan sesuatu lebih baik dari hari kemarin..

Kedewasaan bukan saat aku tidak pernah menangis..
tapi saat aku bisa mengeringkan air mataku dan bangkit kembali..

Kedewasaan bukan saat aku sudah mencapai gelar tertentu..
tapi saat aku tidak pernah berhenti belajar..

Kedewasaan bukan saat aku mempunyai kebebasan..
tapi saat aku bisa bertanggung jawab dengan kebebasan..

Kedewasaan bukan saat umurku bertambah..
tapi saat kebijaksanaanku bertambah..

Kedewasaan bukan saat penghasilanku meningkat..
tapi saat aku bisa memberi lebih banyak..

Kedewasaan bukan saat aku bisa memerintah..
tapi saat aku bisa memimpin..

Kedewasaan bukan saat aku mengucapkan janji..
tapi saat aku menepatinya..

dan..
pada akhirnya..
aku belajar..

Kedewasaan bukan tujuan akhir..
tapi suatu proses..
yang menjadikan kita kaya dalam kehidupan..
Wrote by Narita Vania Constantia


Memiliki kualitas PENSIL
  1. Penciptaan
Suatu kehidupan, penemuan, penciptaan pasti memiliki satu tujuan. Tidak ada hal satupun didunia ini yang diciptakan tanpa memiliki tujuan. Victor Frankl yang memopulerkan Logoterapi, yang dia sendiri pernah disiksa oleh Nazi, mengemukakan “tujuan hidup yang jelas, membuat orang punya harapan serta tidak mengakhiri hidupnya”. Itulah sebabnya, tak mengherankan jika dikatakan bahwa salah satu penyebab terbesar dari angka bunuh diri adalah kehilangan arah ataupun tujuan hidup.
Tugas utama pensil adalah untuk menulis, pensil boleh melakukan fungsi apapun, tetapi apabila pensil ini gagal berfungsi sebagai alat tulis, maka pensil itu bisa dikatakan gagal dalam melakukan tugas utamanya.

2. Penajaman
Supaya pensil dapat berfungsi dengan sempurna, maka pensil itu harus mengalami proses penajaman. Proses penajaman itu tentu sakit, tapi melalui proses penajaman itu, akan membuat suatu pensil dapat melakukan tugasnya dengan optimal.
Seringkali dalam kehidupan juga seperti itu. Banyak banget hal-hal yang menyakitkan, masalah demi masalah muncul, entah ditempat kita kuliah, kerja, sekolah, dirumah. Kadang-kadang mungkin kita bilang “cukup Tuhan, cukup”. tanpa kita sadari kalau kita berhenti dalam proses itu, berarti kita tidak berfungsi sebagai mana mestinya.
Beberapa bulan yang lalu aku pernah sharing sama nyokap, dan membahas tentang pohon ara. Mengapa banyak sekali dialkitab, dimana Tuhan menggunakan pohon ara sebagai perumpamaan dan kalau kita cari, kita banyak menemukan kata “pohon ara” dalam alkitab. Itu juga sempat membuatku bertanya-tanya.
Mat 24:32 = tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
Ams 27:18a = siapa memelihara pohon ara akan memakan buahnya
Kej 3:7 = maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat
Dan aku mendapatkan bahwa pohon ara itu ternyata berasal dari daerah Timur Tengah, pohonnya bisa dibilang lebih besar dari pohon-pohon biasa yang kita lihat didepan rumah kita, selain itu buahnya juga bisa dimakan. Tetapi yang aneh dari pohon ara itu, bahwa saat petani menanam pohon ara, petani itu akan menindih benih pohon ara itu dengan batu. Ternyata batu itu digunakan untuk melindungi benih pohon ara dari hembusan angin dan dari binatang. Sampai beberapa waktu benih itu akan berakar ke dalam semakin banyak dan semakin kuat. Walau dari luar tidak tampak kehidupan, tetapi dibawahnya akarnya terus menjalar.
Setelah dirasa cukup barulah tunasnya akan muncul perlahan. Pohon ara itu akan tumbuh semakin besar dan kuat hingga akhirnya akan sanggup menggulingkan batu yang menindihnya. Bahkan pohon ara mampu menaungi segala makhluk yang berlindung dari terik matahari yang membakar.
Jadi kalau suatu saat kita sedang ada masalah, ingatlah pelajaran dari pohon ara ini. Segala kesulitan yang menindih kita, sebenarnya merupakan sebuah kesempatan baik untuk kita terus berakar dan semakin kuat di dalam Tuhan.

3. Karbon
Inti dari pensil itu adalah karbonnya. Walaupun suatu pensil dikemas dengan warna apapun dari luarnya, tetapi jika karbonnya hitam, tetap akan mengeluarkan warna hitam. Begitu juga dengan kita. Walaupun kita tetap memperhatikan apa yang diluar, karena manusia memang melihat apa yang ada diluar, tetapi yang lebih penting adalah apa yang ada didalam kita. Yang didalam kitalah yang membuat diri kita berharga dan berguna. 
Banyak artis, ataupun bintang film yang terkenal, justru yang hebat bukanlah karena mereka paling cantik ataupun paling tampan. Tetapi, kemampuan dalam diri mereka, filosofi serta semangat merekalah yang membuat mereka menjadi luar biasa. karakter, kemampuan, bakat, motivasi, semangat, pola pikir itulah yang akan lebih berdampak daripada tampilan luar diri kita.

4. Tidak berfungsi sendirian
Pensil tidak dapat bekerja sendirian, tetapi pensil membutuhkan manusia agar dapat berguna dan bermanfaat. Begitu juga dengan kita. Tuhan tidak menciptkan kita untuk jadi manusia yang cuma mementingkan diri kita sendiri, tanpa mau berhubungan dengan orang lain.
Bayangkanlah seorang aktor atau aktris yang tidak mau diatur sutradaranya. Agar berhasil, kadang kita harus belajar dari pensil untuk ‘tunduk’ dan membiarkan diri kita berubah menjadi alat yang sempurna dengan belajar dan mendengar dari ahlinya.

5. Patah
Saat pensil itu patah ditengah atau dalam arti kita menjauh dari Tuhan, itu akan membutuhkan waktu lagi untuk menyerutnya dan patahan pensil itu adalah waktu yang terbuang dengan sia-sia.
Memang Tuhan memberikan kesempatan kedua, tapi moment yang sudah lewat tidak akan bisa diulang lagi. Moment yang sudah lewat ada konsekuensinya, walau kita dapat second change dan dosa membuat kita membayar lebih mahal.
Pengkotbah 3:11 (He had made everything beautiful in each time) “nya” huruf kecil karena itu berbicara mengenai timing. Ex: wine akan enak pada saat musimnya.

6. Hasil
Disaat-saat terakhir, apa yang kita hasilkan itulah yang menunjukan seberapa bergunanya kita. Bukan pensil yang utuh yang dianggap berhasil, tetapi pensil-pensil yang telah membantu menghasilkan karya terbaik yang berfungsi hingga potongan terpendek.
Pensil pun mengajarkan kita meninggalkan warisan yang berharga melalui karya-karya yang kita tinggalkan. Tugas kita bukan kembali dalam kondisi utuh dan sempurna, melainkan menjadikan diri kita berarti dan berharga. Itulah filosofi ‘memberi dan melayani’ yang diajarkan oleh Tuhan kita. Itulah sebabnya Ibu Teresa dari Calcutta ataupun Albert Schweitzer yang melayani di Afrika lebih mengumpamakan diri mereka seperti sebatang pensil yang dipakai oleh Tuhan. Yang penting, hingga pada akhir kehidupan kita ada karya ataupun hasil berharga yang mampu kita tinggalkan.
Contoh: saat kita diminta untuk melukis tugas akhir design, anda diberi pilihan untuk menggunakan pensil “Faber Castel” dan satu lagi pensil dengan merek yang tidak terkenal, tapi sama-sama 2B, kalian tentu akan memilih Faber Castel bukan? Kenapa? Karena kita melihat “Brand”.. bukan karbonnya yang dipuji orang, karbon disini dalam artian diri kita, tapi “Brand” itu yang dipuji. Untuk itu biarlah saat kita sukses, orang-orang dapat melihat “Brand” itu, yaitu Tuhan kita, Yesus Kristus.. sang pemberi hidup.. 
 *Dari berbagai sumber*
Wrote by Narita Vania Constantia
  1. Tidak mungkin menyenangkan semua orang, tapi satu hal yang pasti kalau kita bisa selalu menyenangkan Tuhan.
  2. Orang yang bersama kita di awal perjalanan tidak selalu menemani kita sampai akhir perjalanan.
  3. Tidak semua orang dapat berbesar hati dengan keberhasilan atau berkat yang kita peroleh. 
  4. Komitmen tidak selalu datang dari orang-orang yang kita kasihi tetapi komitmen datang dari orang-orang yang mengasihi kita. (1 Kor 1:9)
  5. Orang yang selalu mementingkan dirinya sendri akan selalu menyakiti orang lain.
Bagaimana cara mengatasinya...
  1. Tuhan yang mengawali adalah Tuhan yang sanggup membawa kita sampai kesudahannya. (1 Tes 5:24)
  2. Bagaimana reaksi kita menentukan hasil akhir. Kita tidak bisa mengontrol semuanya, tapi kita bisa menentukan reaksi apa yang kita ambil dalam menghadapi segala sesuatu. 
  3. Berpikir positif senantiasa. (Filipi 4:8)
  4. Berusahalah menjadi lebih besar dari masalah kita, karena masalah kita tidak bisa bertambah besar, tapi kita bisa. (Kel 33:16-19)
You can't solve problem at the same level you created it   -Albert Einstein
By: Jeffrey Rachmat 
Wrote by Narita Vania Constantia

Gadis setaman..
Duduk manis dalam diam..
Memilin daun yang mengembang..
Menghitung serat-serat..
Sesekali memiringkan wajahnya..
Senyumnya..
Membuat semua terpana..
Entah, apa yang membuatnya tersenyum..
Menarik,
Membuatku bertanya..
Apa yang ia rasakan?

Aku..
Berdiri dalam diam..
Membidikan kamera..
Objek yang begitu indah..
Membuat lensa tak mau berpaling..
Satu, dua, tiga, empat, lima..
Entah, sudah keberapa kali aku menekannya..
Tetap saja..
Indah..

Tuhan..
Membisikan polanya..
"Temui Aku"..
"Ya Tuhan", jawabku menurut..
"Kau mau tahu apa yang sedang ia rasakan?"
"dia?" kataku walau sudah tahu arahnya..
"Ya" Tuhan menjawab..
"Kalau Engkau berkenan memberitahuku", kataku..
"Aku berkenan anakku.. 
 Kalau kau mau mengetahui isi hatinya..
 Mudah saja.. Carilah Aku, maka kau akan menemukan hatinya"..


Ketahuilah bahwa hati seorang wanita begitu tersembunyi, sehingga seorang pria harus mencariNya jika ingin menemukannya..
*inspired by Max Lucado*
Wrote by Narita Vania Constantia
Newer Posts Older Posts Home

Hi! I'm Narita

Narita Vania Constantia

God's Masterpiece

Popular Posts

  • It Is Finished!
    Apa itu kasih karunia? "Sesuatu yang tidak layak kita terima, tapi kita menerimanya".. Ya, itu adalah sepenggal dari pel...
  • God Loves You, No More No Less!
    I am amazed by this statement. "Ketika malaikat jatuh, Dia membuangnya, ketika manusia jatuh, Dia mengejarnya. -Ps Chris Manusama ...
  • Sew in Love
    Ketika menulis adalah rajutan Dengan tali temali yang jenaka Akan kupetik bingkai kehidupan Dan kuukir namaMu disana.. Ya.....
  • Love Letter
    My Dear.. Aku mencintaimu! Mungkin kamu bosan mendengarnya.. Entah, sudah ribuan kali aku mengatakannya kepadamu. bahkan surat-...
  • Kebahagiaan
    Pernahkah kalian melewati waktu-waktu yang begitu menggembirakan, sehingga kalian berharap moment itu tidak pernah berakhir? Kalau kal...

Lastest Post

Tags

Christmas Fairy Faith Good Friday Grace Grateful Honor Hope Jesus Letter Love Mom My Random Thoughts My Story Peace Photo Editing Playlist Poem Pulau Seribu Rest Sermon Valentine Wise Woman
Powered by Blogger.

More Post by Narita

  • ►  2016 (3)
    • ►  July (1)
    • ►  March (2)
  • ►  2014 (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2013 (8)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2012 (22)
    • ►  December (2)
    • ►  October (2)
    • ►  August (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (10)
  • ▼  2011 (52)
    • ►  December (3)
    • ►  November (1)
    • ►  October (6)
    • ►  September (3)
    • ►  August (5)
    • ▼  July (12)
      • Berbahagia
      • Lunas
      • God's Kindness
      • Mahakarya
      • The Carrots, The Eggs and The Coffee Bean
      • Single Forever
      • Give Thanks
      • Dream
      • Maturity
      • Pensil
      • Reality Bites
      • A Woman's Heart
    • ►  June (22)

FOLLOW ME @ INSTAGRAM

Copyright © 2016 Pièce De Résistance. Designed by OddThemes & Blogger Templates