Pièce De Résistance

Different but Unique | Greatly blessed | Highly Favored | Deeply Loved |™



Teman.. Kapan terakhir kali kita begitu excited melakukan sesuatu?
Apa waktu kita masih kecil?
Saat pertama kali kita bisa berjalan?
Saat pertama kali masuk sekolah..?
Atau baru-baru ini?

Pernahkah kita memperhatikan seorang anak kecil?.. Aku sering sekali memperhatikan mereka.. Dan kudapati satu hal.. "mereka selalu excited akan segala sesuatu".. Apapun yang mereka lihat, pasti mereka sentuh, mereka genggam dan mereka bawa kemana-mana, seakan itu milik mereka..

Bagaimana dengan kita?

Mungkin ini pertanyaan simple, namun coba renungkan baik-baik.. Apakah kehidupanmu menarik? Atau kita malah sudah jenuh dengan segala rutinitas kita? Dan hidup nampaknya tidak semenarik dulu?

Kita banyak membuang waktu untuk mengeluh.. Kita berusaha menjalani hidup kita seakan-akan dengan "terpaksa"..

Dan.. barangkali lagu "Que sera-sera.. What ever will be, will be" karangan Jay Livingston dan Ray Evans menjadi TOP HITS kita..

"Apapun terjadi, terjadilah.. "

No, no, no..
Kita diciptakan bukan seperti air yang mengalir, yang berpasrah dialirkan kemanapun.. Kita diciptakan untuk MELAWAN ARUS..
Saat kita "melawan arus".. Hidup pasti menjadi menggairahkan..

Apa itu lawan arus?
Lawan arus bukan berarti karena kita malas sekolah, jadi mendadak berhenti sekolah aja.. Atau yang kuliah juga.. Bukan juga artinya melakukan segala sesuatu sesuka hati kita..

Menurut data statistik, jumlah anak yang putus sekolah diperkirakan 1,08 juta siswa dan 3,03 juta lulusan sekolah dasar sampai sekolah menengah, tetapi tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi karena faktor ekonomi.. dan jumlah penggangguran di Indonesia mencapai 8,12 juta.. *dari berbagai sumber

Lihatlah, betapa beruntungnya kita-kita yang masih bisa bersekolah, kuliah dan kerja sampai saat ini..

jadi, lawan arus itu artinya kita memberikan "perbedaan"..

Kita mulai memandang sesuatu dari sudut pandang yang berbeda.. Menikmati masa-masa sekolah kita, kuliah kita, pekerjaan kita dan melakukan segala sesuatu dengan EXCELLENT..

Apa itu EXCELLENT?
Excellent itu adalah saat kita mengerjakan sesuatu "lebih" dari yang diharapkan.. Kita memberi lebih dari yang diminta..

Ketika kita mulai bisa menikmati apa yang kita lakukan, lebih banyak bersyukur daripada mengeluh.. Kita akan menyadari bahwa hidup ini penuh dengan hal-hal menarik lainnya yang menunggu untuk kita temukan..

*PS: Percayalah kalau kehidupanmu bukan suatu kebetulan..  Kita terlahir bukan sebagai orang yang hanya sekedar hafal sejarah dunia.. Namun sebagai si pembuat sejarah..  so, fasten your seat belt and ready to discover your very best life..
Wrote by Narita Vania Constantia

Melangkah..
Menembus bauran nada-nada..
Berusaha mencari-cari..
Apa saja yang sama..
Nyatanya tidak kutemukan jua..

"Coba bunyikan"..
Kulakukan perintahnya..
Nada mengalun..
Hasilnya tak berubah..
"Tidak ada yang sama"..

"Bisakah kau buat yang sama"..
Katanya sedikit memaksa..
"Aku tidak bisa.. Nada itu memang seharusnya begitu"..
Kataku penuh keyakinan..
Ia pergi, tampak kekecewaan diwajahnya..

***
Kalau kutilik lagi kehidupan..
Begitu jugalah yang kudapati..

"TIDAK ADA YANG SAMA"..

Setiap nafas..
Setiap hentakan..
Setiap pribadi..

Namun.. Aku tahu..
Justru.. Melalui perbedaan itulah..
Suatu harmoni dapat tercipta..

Hei..
KAMU.. Ya KAMU..
Aku cuma mau bilang..
DIRIMU BERHARGA..
Siapa bilang kamu tidak berharga?
Siapa bilang kamu tidak penting?

Setiap orang sangat sempurna..
Sempurna dalam merepresentasikan dirinya sendiri..
Toh.. Hingga saat ini tidak ada yang bisa meniruku dengan sempurna..
Jadi kupikir..
Untuk apa berusaha keras menjadi nada-nada yang lain?
Tanpa aku..
Harmoni tidak akan tercipta..

***
Sekelebat "tuts" yang lepas terdekskripsi dengan sangat jelas..
Seperti itulah dunia tanpa KAMU.. 
***

*PS: Ini kutulis untukmu.. Ya, untuk setiap pria dan wanita dimuka bumi ini.. Aku bahagia mengetahui bahwa kalian membuat pianoku menjadi sempurna..

Wrote by Narita Vania Constantia

Hei.. Ada berapa banyak dari kita yang menginginkan pasangan hidup? Aku berani jamin, pasti semua dari kita menginginkannya.. Dan itu sama sekali tidak salah.. Namun tanpa kita sadari,.. seringkali, cara kitalah yang salah..

Aku banyak sekali melihat orang-orang yang berusaha keras untuk menarik perhatian lawan jenis.. Bahkan sebegitu kerasnya sampai-sampai mereka lupa sama diri mereka sendiri.. Mereka sibuk memperbaiki apa yang nampak diluar, tanpa mengisi apa yang ada didalam.. Hasilnya? Hanya kesia-siaan.. Dan pada akhirnya yang ada hanya kekecewaan..

Aku suka satu statement dari temanku.. Suatu hari dia pernah bilang seperti ini "GW suka sama DIRI GW SENDIRI. Kalo ada gw versi cewe, akan segera gw pacarin. Ga perlu nunggu apapun."..

Pertama kali aku baca statement itu, aku cuma senyum sambil lalu.. and that's it..!! Tapi waktu dia mengucapkan yang kedua kalinya.. Sesuatu dalam diriku seperti melonjak kegirangan..

Aku melihat sesuatu yang selama ini tidak kusadari..

Dan.. Yang menjadi pertanyaan selanjutnya bukanlah, "siapa yang mau menikah denganku?" Tapi maukah seandainya kita menikah dengan diri kita sendiri, versi lawan jenisnya?

Kalau kita bilang tentu saja TIDAK.. Tunggu dulu..

Hei, kalau diri kita sendiri aja tidak suka dengan pribadi kita sendiri, bagaimana orang lain bisa menyukai kita?

Kalau kalian bilang..,

"Aku tuh pemarah, aku butuh pasangan yang sabar supaya dia bisa mengerti aku"..
"Aku orangnya suka nunda-nunda pekerjaan, aku butuh pasangan yang bisa kasih semangat, biar aku jadi rajin"..
Atau..
"Aku kesepian.. Aku butuh seseorang yang bisa nemenin aku.."
"Sendirian? Ngak banget deh.. Temen-temenku uda punya pacar semua.."

Hei..
Stop it!..


Kalau kita pemarah.. Ya belajarlah untuk lebih bersabar dan berpikir lebih bijak..

Kalau kita suka nunda-nunda pekerjaan, mulai dari sekarang belajar untuk menyelesaikannya tepat waktu.. Beli agenda, buat daftar pekerjaan..

Mau semangat? Pikirkanlah apa yang kau lakukan semuanya untuk Tuhan, bukan untuk dirimu sendiri..

Kesepian? Satu-satunya orang yang kesepian adalah orang yang hidup bagi dirinya sendiri.. Mencintai diri sendiri berbeda dengan egois ya..

Lalu.. Emang kenapa kalau yang lain udah punya pasangan dan kita belum? Nikmatilah masa-masa ini.. Masa dimana kita bisa bener-bener fokus mengejar apa yang Tuhan mau dalam hidup kita..

Intinya.. Start with yourself.. Inilah yang dinamakan "being single"..

Menjadi single itu bukan berarti kita tidak boleh mempunyai pasangan, tapi saat kita bisa mencintai diri kita sendiri.. Kita sibuk untuk memperbaiki diri, bukan supaya dapet pasangan, tapi karena kita memang mencintai kehidupan yang sudah Dia berikan dan tidak mau menyia-nyiakannya.. Memberi lebih, belajar lebih, mengasihi lebih..

Dan pada waktunya nanti, aku yakin.. Tuhan akan mempertemukan kita dengan pasangan yang tepat.. Pasangan yang sudah terlebih dahulu mencintai dirinya sendiri.. Pasangan yang juga "single".. Bagaimana mungkin kita bisa mencintai orang lain, kalo kita tidak mencintai diri kita sendiri..?

Jadi..

Hargailah hidupmu.. Naikkan kualitasmu.. Saat kau sedang sibuk menaikan kualitasmu dan fokus pada tujuan yang sudah Dia tempatkan dalam hidupmu.. Dan dalam perjalananmu, ada orang lain yang menuju ke arah yang sama.., berlari disampingmu.. Dialah pasangan hidupmu..

*PS: special thanks to Yoshua Yasmin Sugandhi for the "statement"..
Wrote by Narita Vania Constantia

Beberapa hari ini aku mendeklarasikan diri sebagai pengamat.. Bukan dengan sengaja bener-bener take time buat mengamat sih.. Tapi karena aku emang suka mengamati banyak hal.. Ternyata ketika aku belajar mengamati, banyak hal-hal simple namun penuh arti, yang bisa aku pelajari..

Kemarin ini aku sempet mengamati orang-orang yang berbeda keyakinan denganku.. Aku juga gak mau mengkotak-kotakan agama.. Karena aku meyakini bahwa apa yang kupercaya itu melebihi suatu agama manapun.. Aku suka cara Tuhan menunjukan diriNya sebagai sahabat dan Bapa yang artinya Ia mementingkan suatu hubungan melebihi dari suatu agama..
Ketika aku belajar tentang agama, yang aku dapatkan biasanya bahwa agama lebih menekankan "keharusan.." Aku harus seperti ini, aku harus seperti itu.. Aku harus berbuat ini supaya masuk surga, aku harus menaati itu supaya hidupnya tentram..

Dimana kata "keharusan" itu menjadi sesuatu yang sakral.. Seolah-olah Tuhan sebegitu menakutkannya.. dan kata "keharusan" itu berhasil memberikan efek "ketakutan"..
Akibatnya, tanpa mereka sadari, mereka menjalankan keyakinannya bukan karena mereka mencintai allahnya, tapi karena mereka takut "kurang suci" untuk dapat masuk ke surga..

Dan akhirnya.. Keluhan demi keluhan terucap.. Coba bayangkan perasaan Tuhan mendengar anak-anakNya seakan seperti "terpaksa" dalam menjalankan ibadahnya..

Aku bersyukur bahwa belakangan ini aku belajar banyak hal tentang suatu hubungan.. Aku jadi tau kalo yang Tuhan inginkan itu melebihi kata "keharusan".. Dulu aku takut berbuat dosa karena takut Tuhan marah, tapi saat ini pandanganmu berubah, aku tidak berbuat dosa bukan karena aku takut, tapi karena aku mengasihi Dia dan aku tidak mau membuat Dia sedih..

Sungguh hubungan yang indah bukan, bila kita bisa memandang sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. Memandang dari cara "kasih" memandang, bukan dari cara "hukum" memandang..

Sadarilah, bahwa saat ini kehidupan kita dibangun dari kasih yg sempurna.. Karena tidak ada seorgpun yang bisa menjalankan hukum dengan sempurna.. Dan untuk itulah Yesus datang, yaitu untuk menggenapi hukum taurat.. (Mat 5:17)
Wrote by Narita Vania Constantia

Berjalan..
Berlari..
Membuat jarak..
Bermain-main dengan kesukaanku..
Dunia ini indah..
Aku bisa sendiri..
Aku tak perlu DIRIMU..

Tawa riang membahana..
Membuatku tidak ingin beranjak..
Meski terkadang..
Hati berusaha menarikku kembali..
Aku tak peduli..
Aku masih mau disini barang sebentar lagi..

Sampai saat momentum itu datang..
Seakan-akan apa yang kuakui saat itu..
Menjadi tidak berarti..
Mereka..
yang membuatku tertawa..
Tiba-tiba saja merampas kebahagiaanku..

Aku jatuh tersungkur..
Mengais-ngais..
Berharap mereka memberiku kesempatan..

Nyatanya..
Mereka pergi tanpa jejak.
Menyisakanku disini..

dan..

Tiba-tiba saja..
DIRIMU menjadi sangat penting bagiku..
DIRIMU yang seakan-akan kuanggap tidak ada..
DIRIMU yang kuabaikan beberapa waktu lamanya..

Saat aku membalikan badan..
Kukira KAU sudah pergi..

Nyatanya..
KAU tetap disana..
Menanti.. dalam penantian panjang..
Menungguku untuk kembali..

PS: thanks Lord for never leaving me alone..
Wrote by Narita Vania Constantia
Newer Posts Older Posts Home

Hi! I'm Narita

Narita Vania Constantia

God's Masterpiece

Popular Posts

  • It Is Finished!
    Apa itu kasih karunia? "Sesuatu yang tidak layak kita terima, tapi kita menerimanya".. Ya, itu adalah sepenggal dari pel...
  • God Loves You, No More No Less!
    I am amazed by this statement. "Ketika malaikat jatuh, Dia membuangnya, ketika manusia jatuh, Dia mengejarnya. -Ps Chris Manusama ...
  • Sew in Love
    Ketika menulis adalah rajutan Dengan tali temali yang jenaka Akan kupetik bingkai kehidupan Dan kuukir namaMu disana.. Ya.....
  • Love Letter
    My Dear.. Aku mencintaimu! Mungkin kamu bosan mendengarnya.. Entah, sudah ribuan kali aku mengatakannya kepadamu. bahkan surat-...
  • Kebahagiaan
    Pernahkah kalian melewati waktu-waktu yang begitu menggembirakan, sehingga kalian berharap moment itu tidak pernah berakhir? Kalau kal...

Lastest Post

Tags

Christmas Fairy Faith Good Friday Grace Grateful Honor Hope Jesus Letter Love Mom My Random Thoughts My Story Peace Photo Editing Playlist Poem Pulau Seribu Rest Sermon Valentine Wise Woman
Powered by Blogger.

More Post by Narita

  • ►  2016 (3)
    • ►  July (1)
    • ►  March (2)
  • ►  2014 (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2013 (8)
    • ►  October (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (1)
    • ►  July (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2012 (22)
    • ►  December (2)
    • ►  October (2)
    • ►  August (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (10)
  • ▼  2011 (52)
    • ►  December (3)
    • ►  November (1)
    • ►  October (6)
    • ►  September (3)
    • ▼  August (5)
      • History Maker
      • Piano dan si "Tuts
      • Pasangan Hidup
      • Love vs Law
      • Penantian
    • ►  July (12)
    • ►  June (22)

FOLLOW ME @ INSTAGRAM

Copyright © 2016 Pièce De Résistance. Designed by OddThemes & Blogger Templates